Jember, NU Online
Apresiasi yang luar terhap santri disampaikan oleh Bupati Jember, Faida saat menjadi pembina Apel Santri di alun-alun Jember, Jumat (17/11). Menurutnya, santri merupakan bagian penting dan jumlah yang besar di Kabupaten Jember.
Oleh karenanya, momentum Hari Santri Nasional, perlu dijadikan tonggak sejarah untuk mendorong santri dalam mengambil peran yang lebih masif di bumi Jember.
"Santri bagian penting di Kabupaten Jember. Kita sepakat bahwa membangun Jember tidak lepas dari membangun sumberdaya santri," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Faida menyebut 3 peranan pesantren. Pertama adalah sebagai rumah santri, yaitu tempat belajar, tidak hanya tafaqquh fiddin. Tapi juga tempat belajar ilmu-ilmu yang lain.
Dikatakannya, banyak lembaga yang menspesifikasikan dirinya sebagai tempat spesialis belajar hanya satu bidang ilmu.
"Tapi pesantren adalah tempat belajar dan mendalami agama dan ilmu-ilmu lainnya. Jadi komplit," tuturnya.
Kedua, pesantren merupakan lembaga perjuangan. Adalah realitas yang tak terbantahkan bahwa kemerdekaan Indonesia tak lepas dari perjuangan para kiai, pengasuh pondok pesantren dan santri.
Katanya, kalau dulu santri berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi, tapi sekarang sebagai penjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
"Sebagai benteng terakhir penjaga NKRI adalah pondok pesantren dan santri," lanjutnya.
Ketiga adalah sebagai lembaga pengabdian di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Ia mengajak masyarakat agar peringatan Hari Santri ini dijadikan momentum kebangkitan Jember sebagai kota santri.
"Kebangkitan ekonomi kerakyatan akan dimulai dari kebangkitan ekonomi para santri di pondok-pondok pesantren," tegasnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)