Daerah

Ciri Politik Kaum Nahdliyin; Dinamis dan Fleksibel

Senin, 20 Agustus 2018 | 17:44 WIB

Ciamis, NU Online
Pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Barat, Iir Abdul Harits mengatakan pentingnya memilah informasi sebagai landasan Politik Nahdliyah yang bersifat dinamis dan fleksibel. 

Hal tersebut disampaikan saat memberikan materi dalam kegiatan Halaqoh Kebangsaan dengan tema siyasah Nahdliyah dalam percaturan politik Nasional dan Global yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Qur'an Cijantung Ciamis, Ahad (19/8).

Iir Abdul Harits mengingatkan agar warga NU tak langsung mempercayai sebuah infromasi sepihak, terlebih dalam era digital seperti saat ini, di mana informasi datang dan pergi begitu cepat.

Dalam keadaan demikian, Iir menyinggung pentingnya membandingkan informasi yang didapatkan dengan sumber informasi lain sebelum memutuskan untuk mempercayainya. Sebab terkadang suatu pemberitaan yang beredar hanya sepihak saja, sehingga ada baiknya untuk menggali informasinya lain terlebih dahulu. 

Apalagi jika hal ini berhubungan dengan sikap politik organisasi seperti Nahdlatul ulama yang membutuhkan kejelian, kejeniusan dan keteladanan. "Siyasah Nahdliyah adalah cara berpikir warga NU yang berdinamika dan menerapkan kejeniusan dalam berbangsa," jelasnya.

Pendapat Iir ini tak lepas dari maraknya ujaran kebencian yang dianggapnya menyudutkan kaum nahdliyin. Karenanya ia mengimbau kepada seluruh nahdliyin agar selalu waspada dalam menyikapi suatu sebuah fenomena.

Kelak, dalam menghadapi momentum politik, kaum nahdliyin diharapkan untuk memilih seorang pemimpin dengan berlandaskan penilaian dengan kecermatan. "Warga NU jeli dalam berpolitik, hati-hati dalam menentukan pilihan," tandasnya. (Wahyu Akanam/Ahmad Rozali)


Terkait