Di Masa Pandemi, Sekolah Nasima Semarang Pilih Gunakan IT dalam KBM
Jumat, 2 Oktober 2020 | 11:30 WIB
Semarang, NU Online
Dampak pandemi bagi dunia pendidikan di Indonesia harus disikapi secara serius dan optimis. Sekolah Nasima Semarang saat ini berbasis teknologi internet tak paksakan siswanya bertatap muda dengan gurunya.
"Tak ada kendala yang berarti, meski pilihannya Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) guru dan siswa tetap semangat mengikuti setiap pelajaran yang disampaikan," ujar Pengurus Nasima Semarang, Muhson.
Kepada NU Online, Kamis (1/10) Muhson menjelaskan, saat ini SD Nasima sekolah bertaraf internasional sudah menerima siswa rata-rata lima kelas, hanya menyisakan kelas 6 yang masih 4 kelas.
"Untuk SMA Nasima masih tiga kelas, dan SMP Nasima yang masih konsisten membuka lima kelas. Target tahun ini semuanya lima kelas," katanya.
Selain bekerjasama dengan SMP yang ada di sekitar Semarang, pihak sekolah telah merencanakan program khusus bagi siswa yang tinggal di Pesantren Raudlatul Qur'an An-Nasimiyah karena adanya target siswa dari luar Kota Semarang.
"Pesantren akan menyiapkan siswa lebih matang. Sebab, pesantren menjadi tempat menempa karakter religiusitas siswa," ujarnya.
Target tersebut dibuat bukannya tanpa sebab, SMA Nasima sebagai sekolah yang baru memisahkan lokasi dari SMP Nasima memiliki lahan yang lebih luas dan gedung yang lebih tertata dengan fasilitas pengembangan potensi siswa yang lebih lengkap.
"Tentunya akan ada rapat khusus dengan pengurus pesantren untuk penyamaan persepsi terkait program khusus siswa bagi Nasima," sambungnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima Indarti Suhadisiwi menyatakan sikap optimis meski dunia dalam kondisi dilanda wabah Covid-19. Sekolah Nasima sudah didesain untuk melangkah di masa depan, termasuk era virtual ini.
"Semua satuan pendidikan mempunyai target dengan inovasi baru. Per tanggal 1 Oktober 2020 Sekolah Nasima sudah menerima siswa didik baru secara online," kata Indarti.
Diterangkan, semua aktivitas masyarakat saat ini banyak yang beralih berbasis dalam jaringan (daring atau online). Online telah menjadi kebutuhan masyarakat di era virtual.
"Mudah-mudahan dengan Microsoft Team menjadi lebih menarik masyarakat untuk sekolah di Nasima," pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz