Forum Ekonomi Pesantren Jateng untuk Berdayakan Potensi Santri dan Alumni
Jumat, 15 Januari 2021 | 11:00 WIB
Semarang, NU Online
Alumni Gerakan Pemuda Ansor bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menggagas pendirian Forum Ekonomi Pesantren (Forektren) untuk memberdayakan geliat ekonomi masyarakat santri dan alumni.
Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maimoen mengatakan, forum ini untuk mewadahi dan mendinamisasi potensi ekonomi pesantren agar lebih berdaya sehingga mampu menjadi penyangga perekonomian rakyat.
"Besarnya jumlah institusi pesantren, santri, dan alumni pesantren di wilayah Jateng selama ini hanya dimanfaatkan oleh para pemodal sebagai pangsa pasar saja," kata Gus Yasin usai menyerahkan susunan SK Gubernur Jateng tentang susunan pengurus Forektren Jateng di ruang rapat gubernur Jateng komplek Setda Jateng, Jl Pahlawan Semarang, Rabu (13/1).
Disampaikan, karena itulah tanpa harus mencari siapa yang salah, masyarakat pesantren di Jateng segera bangkit memberdayakan diri untuk merebut kembali pangsa pasar yang dimiliki dari genggaman pihak di luar pesantren.
"Tentu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, setidaknya dimulai dengan upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari santri. Saat ini mulai tumbuh semangat wirausaha di lingkungan masyarakat pesantren yakni para santri, lembaga pesantren, dan para alumni pesantren," ucapnya.
Dikatakan, mereka berkreasi membuat produk berbagai komoditas yang menjadi kebutuhan masyarakat seperti sabun, air minum dalam kemasan, dan sebagainya. Agar dapat berkembang semangat wirausahanya perlu pendampingan dan bimbingan.
"Melalui Forektren inilah Pemprov Jateng mendorong pesantren-pesantren memberdayakan diri agar tidak sebatas sebagai konsumen, tetapi sekaligus menjadi produsen yang mengusai pangsa pasarnya sendiri," ujarnya.
Sekretaris Forektren Jateng KH Abu Choir kepada NU Online, Kamis (14/1) mengatakan, kebijakan Pemprov Jateng ini disambut gembira masyarakat pesantren Jateng. Hal ini akan semakin memperluas medan khidmah terhadap masyarakat.
Menurutnya, ada tiga titik penguatan yang harus disentuh dalam menggelorakan semangat kewirausahaan prsantren, meliputi santri (santri preuner), lembaga pesantren (pesantren pruner), dan socio preuner (alumni pesantren).
"Jika ketiganya bergerak dan jaringan bisa dibangun, maka harapan untuk menghadirkan pesantren sebagai salah satu penyangga kekuatan ekonomi rakyat akan segera terwujud. Forektren Jateng akan melakukan konsolidasi internal untuk memulai khidmahnya ini," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz