Jalan Berliku NU Bondowoso Miliki Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sabtu, 26 September 2020 | 23:30 WIB
Ketua Yarsis bersama pengelola Klinik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Bondowoso. (Foto: NU Online/Ade Nurwahyudi)
Bondowoso, NU Online
Tidak ada permulaan yang mudah. Namun dari awal yang berliku, maka akan ditemukan jalan lapang. Demikian pula manfaat dan hasil perjuangan kadang tidak bisa dirasakan seketika, namun dalam tempo lama. Bahkan tidak sedikit justru dinikmati generasi setelahnya.
Perjalanan itu juga yang dirasakan Klinik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Bondowoso, Jawa Timur. Dari yang semula hanya sebuah klinik kesehatan dengan keterbatasan yang dimiliki, akhirnya bisa naik kelas menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Nahdlatul Ulama (RSIA NU).
Cerita tersebut disampaikan Ketua Yayasan Rumah Sakit Nahdatul Ulama Bondowoso, KH Junaidi Mu'thi. Bahwa dirinya pernah berkunjung ke Muhammad Nuh untuk menyampaikan maksud agar klinik yang ada dapat naik kelas menjadi RSIA NU.
"Alhamdulilah hari ini menjadi kenyataan dengan mengadakan rapat koordinasi bersama Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam atau Yarsis Jawa Timur, Prof Muhammad Nuh,"katanya saat ditemui usai rapat di aula graha NU Bondowoso, Sabtu (26/9).
Dijelaskannya bahwa keberadaan klinik sudah berumur 10 tahun dengan dinamika yang ada. Dan sebagai ikhtiar melayani kebutuhan kesehatan warga sekitar, perubahan tersebut diharapkan manfaatnya bisa semakin dirasakan.
“Oleh kerena itu, dengan adanya perubahan status tersebut diharapkan bukan hanya tetap bertahan, akan tetapi juga mampu mengembangkan kiprah,” ucapnya.
Perubahan yang ada ini dimaknai pula sebagai semangat hijrah karena saat memproses bersamaan dengan momentum bulan Muharram.
Kiai Jun panggil arabnya mengibaratkan dengan apa yang dialami Rasulullah SAW yang mendapat perintah hijrah dari Makkah ke Madinah. Hal tersebut lantaran selama berdakwah di Makkah selama 13 tahun perkembangan Islam tidak menggembirakan. Justru dengan hijrah atau pindah ke Madinah, maka Islam dapat berkembang luar biasa.
“Inilah yang dimaksud dengan hijrah yakni berubah. Tidak semata status, fungsi, hingga manfaatnya," kata dia.
Disampaikannya bahwa dengan perubahan status yang ada tentu saja akan membawa sejumlah konsekuensi. Karena itu sejumlah perbaikan harus dilakukan, termasuk melakukan kesepakatan dengan sejumlah dokter ibu dan anak.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa kepastian perubahan dari klinik ke RSIA NU baru berlaku tahun depan, 2021.
Seusai melakukan rapat koordinasi, Ketua Yarsis Jawa Timur, Muhammad Nuh berserta rombongan melakukan kunjungan untuk melihat keadaan klinik RSNU Bondowoso tersebut.
Tampak mendampingi Ketua Tim Realisasi RSNU, H Ahmad Dafir, yayasan, pengelola, serta Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso.
Kontributor: Ade Nurwahyudi
Editor: Ibnu Nawawi