Daerah

Jangan Pelit Berkorban untuk NU

Senin, 12 November 2012 | 09:26 WIB

Jakarta, NU Online
Keberadaan NU sangat diperlukan untuk membendung aliran-aliran sesat yang tidak sesuai dengan Ahlussunnah wal Jamaah dan kondisi keindonesiaan yang majemuk dari sisi agama, etnik, dan budaya. 

<>

Oleh karena itu segenap warga NU hendaknya jangan pelit berkorban untuk NU dan mengokohkan keberadaannya, demikian taushiyah KH Mahfudi, pengurus wilayah Lembaga Ta’mir Masjid (LTM) NU DKI Jakarta pada peresmian sekretariat bersama PAC GP Ansor-IPNU-IPPNU Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, Ahad (11/11).

Pada acara peresmian sekretariat yang dihadiri ratusan warga NU Kalideres tersebut, KH Mahfudi menuturkan bahwa rezeki pada hakekatnya berasal dari Allah SWT dan bukan dari manusia.  KH Mahfudi juga menambahkan agar aktivis Ansor, IPNU dan IPPNU jangan selalu mencari dana kegiatan dengan proposal.

“Untuk kebesaran dan wibawa NU, kita warga NU harus urunan, jangan pelit berkorban untuk NU”, tandas Kyai alumni Pesantren Buntet Cirebon ini sambil melepaskan dan mengedarkan sorbannya agar para jamaah dapat mengisinya dengan infaq untuk biaya sewa sekretariat Ansor tersebut.

Ketua PAC GP Ansor Kalideres Nahrowi menambahkan bahwa GP Ansor Kalideres bersama IPNU-IPPNU mencoba memulai tradisi baru berorganisasi di NU, khususnya NU DKI Jakarta, yaitu dengan menjadikan organisasi sebagai milik bersama, bukan pribadi.“Adanya sekretariat ini yang dibiayai dengan urunan para kader Ansor, IPNU dan IPPNU adalah bukti bahwa Ansor, IPNU dan IPPNU Kalideres adalah organisasi milik bersama bukan milik ketua-ketuanya saja”, urai Nahrowi yang masih aktif kuliah di UIN Ciputat.

Kader NU Harus Isi Dunia Profesional
Sementara itu, Wakil Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Yusuf Kosim yang meresmikan sekretariat bersama tersebut menyatakan bahwa kader-kader muda NU harus mampu mengisi dunia profesional dan akademisi yang jarang diisi warga NU karena minimnya pendidikan warga NU.

“Sebagai dosen di Universitas Mercu Buana dan Universitas Paramadina, saya jarang melihat warga NU menjadi akademisi di sana”, ungkap Yusuf Kosim yang menamatkan S-1 dan S-2 nya di Universitas Indonesia (UI).  

Yusuf Kosim mengharapkan para kader muda NU terutama kader IPNU-IPPNU yang masih sekolah untuk berjuang masuk PTN dan setelah lulus mampu mengisi dunia professional dan tidak melulu bercita-cita menjadi politisi.

“Kebetulan, saya juga aktif di Forum Alumni PMII UI yang tahun lalu mengadakan Pesantren Kilat Sukses Masuk PTN, dari 15 peserta, kami berhasil meluluskan 8 orang masuk PTN”, urai Yusuf Kosim yang menjadi anggota Majelis Pembina Forum Alumni PMII UI.

Oleh karena itu, Yusuf Kosim berharap fasilitas sekretariat yang sudah tersedia dapat dioptimalkan sebaik-baiknya untuk pengkaderan dan pendidikan generasi muda NU.  

Selain dihadiri Wakil Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta, peresmian sekretariat yang beralamat di Jalan Kamal Benda Prepedan RT 02 Rw 07 Kamal Kalideres tersebut juga dihadiri KH Suhairy Gaots (Ketua MWC NU Kalideres), KH Hisyambudi (Syuriah MWC NU Kalideres), KH Rosyid Jaelani (Pengasuh Pesantren Darul Rosyid), KH Miqdad Ismail (pengurus PWNU DKI Jakarta), Abdul Syakir (Ketua PC GP Ansor Jakarta Barat), Alfanny (Wakil Sekretaris PC GP Ansor Jakarta Barat), Ahmad Muhajir (Ketua PC IPNU Jakarta Barat), Puti Hasni (pengurus PP IPPNU), Warisman (Ketua Basis Sarbumusi CV Imco Kalideres) dan ratusan kader Ansor, IPNU-IPPNU dan warga NU Kalideres.

Kontributor: Nani


Terkait