Jakarta, NU Online
Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur akan menggelar praktik ubudiyah yang dirumuskan dalam prarapat kerja bersama seluruh komisariat se-Jakarta Timur, di gedung PWNU DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu No.108 Matraman Jakarta Timur baru-baru ini.
Prarapat kerja PMII cabang Jakarta Timur ini dihadiri oleh delapan komisariat, yang terdiri dari ketua komisariat, sekretaris dan ketua Kopri mewakili masing-masing komisariat.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam ini, merumuskan berbagai macam ide dan gagasan guna terciptanya organisasi yang lebih baik lagi. Salah satu yang banyak disinggung oleh kader-kader PMII Jakarta Timur adalah terbangunnya praktik ubudiyah. Seperti proses memandikan jenazah, mengafankan jenazah dan menguburkan jenazah.
“Kami ingin adanya penyelenggaraan praktik ubudiyah oleh kader-kader PMII Jakarta Timur. Agar PMII dapat berperan dalam memaksimalkan pengabdian masyarakat,” ujar Asmawi Wakil Ketua I PMII STAI Indonesia.
Kultur dan budaya merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Budaya tahlil merupakan keidentikan dari warga Nahdliyin. Warga pergerakan yang berlandasan Ahlusunnah wal Jama’ah, minimal harus mampu memahami dan memipin tahlil.
“Kader PMII Jaktim harus mampu memimpin tahlil,” lanjut Asmawi menjelaskan.
“Kami berharap kader PMII Jaktim tak juga melupakan para tokoh pendahulu yang sudah tiada untuk datang menziarahi,” sambut Taufik Syaifullah Ketua Komisariat STAI Az-Ziyadah menambahkan.
Masih di forum yang sama, sekretaris PMII UIC menambahkan rumusan untuk diadakannya kajian tentang fiqih wanita dalam badan Kopri.
“Kami ingin diselenggarakannya kajian fiqih wanita oleh kader-kader Kopri Jaktim,” sambung Vinna menjelaskan.
Diakhir penutup, Saeful Anwar Ketua Cabang PMII Jakarta Timur mengapresiasi kepada komisariat yang telah bersedia memberikan rumusan, ide dan gagasannya dalam terjalinnya organisasi yang lebih baik lagi. (Robiatul Adawiyah/Mukafi Niam)