Daerah

Kepala Desa dan Warga di Pati Kompak Tolak Judi Online karena Hancurkan Ekonomi Keluarga

Kamis, 21 November 2024 | 19:00 WIB

Kepala Desa dan Warga di Pati Kompak Tolak Judi Online karena Hancurkan Ekonomi Keluarga

Dampak negatif judi online pada diri dan keluarga. (Foto: NU Online/Freepik)

Pati, NU Online

Kepala Desa Dukuhmulyo Jakenan Pati Jawa Tengah, Ari Sunardi menyatakan bahwa desanya masih terkendali dari kasus judi online. Namun ia merasa kesulitan untuk melacak orang yang bermain judi online di wilayahnya.


Menurutnya, selama ini hanya muncul kabar burung bahwa terdapat oknum warga yang bermain judi online, tapi kabar itu tidak pernah terbukti.


“Kalau dulu ada yang tertangkap mungkin judi konvensional, sudah lama. Mendeteksi orang main judi online itu sulit, dan sampai sekarang belum ada laporan warga khususnya di Desa Dukuhmulyo,” jelasnya kepada NU Online, pada Kamis (21/11/2024).


Ari menegaskan, judi online akan mengakibatkan keuangan atau kondisi perekonomian menjadi tidak stabil. Sebab uang yang seharusnya dialirkan untuk kepentingan keluarga justru dihabiskan untuk judi online.


“Judi akan membuat keluarga dan ekonomi menjadi hancur, sedangkan (dampak) bagi yang belum berkeluarga akan menyebabkan malas,” katanya.


Ia mengatakan, judi online sangat mudah menyebar karena memanfaatkan internet dan media sosial.


Selain itu, judi online bisa cepat menyebar karena sebagian besar generasi muda menghabiskan banyak waktunya di sana.


Tingkat perekonomian masyarakat

Warga di Dukuhmulyo tergolong sebagai wilayah yang masuk ke tingkat masyarakat kelas bawah, sehingga sangat kecil kemungkinan warga Desa Dukuhmulyo bermain judi online.


“(Selain itu) dampak judi online di masyarakat membuat masalah menjadi rumit,” ujarnya.


Sebagai bentuk pencegahan judi online di kalangan masyarakat Desa Dukuhmulyo, Ari kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa berjudi online bukanlah tindakan yang baik dan bijak.


“Paling-paling langkah-langkahnya melakukan sosialisasi dan pencerahan kepada masyarakat agar tidak berjudi online. Karena judi online tidak seperti judi konvensional, sulit,” ujarnya.


Sebagai upaya mengedukasi kawula muda agar tidak terpapar judi online, Pemerintah Desa Dukuhmulyo akan mengaktifkan kembali Karang Taruna Sapta Manunggal. Karang Taruna ini akan menjadi pusat kegiatan pemuda-pemudi Desa Dukuhmulyo untuk menyalurkan kreativitasnya menjadi hal-hal yang bermanfaat.


“Jadi memang itu sudah kita laksanakan,” pungkas Ari mengakhiri wawancara.


Senada, Pemuda Desa Dukuhmulyo Pati Febrian Setiangga mengakui bahwa selama hidupnya tidak pernah bermain judi online.


Menurutnya, tidak ada orang yang bermain judi online akan menang, kalau bukan permainan bandar. Ia menegaskan, judi online dipandang dari segi apa pun tetap merugikan.


“Untuk orang yang berkeluarga uangnya malah habis untuk judi (online). Kalau judi (online) itu kalah tambah panas dan tambah panas. Kalau kalah ambil modal lagi dengan tujuan mengembalikan kekalahan,” ujarnya.


Angga mewanti-mewanti terhadap dampak negatif judi online bagi yang belum berkeluarga. Judi online akan membuat orang menjadi pemalas, karena berharap mendapat uang melimpah tanpa bekerja.


“Baiknya, saran saya untuk penjudi online agar mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal positif (agar tidak kecanduan judi online). Berhentilah, lebih baik uangnya buat modal lain atau bahkan jajan saja, kan merasakan jerih payah (hasil kerja),” tuturnya.