Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat masa khidmah 2021-2026. (Foto: NU Online/Armaidi Tanjung)
Bukittinggi, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) harus bangkit dan dapat terus dirasakan kehadirannya di Kota Bukittinggi. Banyak hal yang perlu sentuhan NU dalam membangun umat di tengah keberagaman yang ada di Kota Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengatakan hal itu, Rabu (2/2/2022) di Aula Universitas Negeri Padang (UNP) di Bukittinggi ketika memberikan sambutan pada pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bukittinggi masa khidmah 2021-2026. Pelantikan oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Sumatera Barat, Prof Ganefri dilanjutkan pelantikan Ketua dan Sekretaris Lembaga-Lembaga di lingkungan PCNU Kota Bukittinggi oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Bukittinggi Edy Mulyono.
Dikatakan Erman Safar, kehadiran NU melalui berbagai kegiatannya diharapkan mampu menjadi solusi dari sejumlah persoalan yang ada di Kota Bukittinggi. Setidaknya, ada tiga hal persoalan yang perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Bukittinggi dan masyarakatnya.
"Pertama, masalah perekonomian masyarakat yang mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. NU diharapkan berperan aktif sehingga mampu mendorong bangkitnya ekonomi masyarakat," kata Erman Safar.
Kedua, kata Erman Safar, penguatan dan peningkatan akidah, adab dan pemahaman keagamaan sehingga agama benar-benar membawa kedamaian dalam masyarakat. Sesuai dengan apa yang selalu disampaikan, bahwa NU mengajarkan Islam yang rahmatan lil 'alamin. NU membawa rahmat bagi lingkungan dan masyarakatnya, bukan sebaliknya menimbulkan keresahan dan gesekan di tengah masyarakat.
Ketiga, kata Erman Safar, banyaknya terjadi penyimpangan perilaku sehingga mulai banyak ditemukan terinfeksi HIV. Perilaku menyimpang ini tentu sangat membahayakan bagi generasi Kota Bukittinggi ke depannya."Sudah saatnya NU juga masuk pada simpul-simpul anak-anak muda. Sehingga perilaku yang menyimpang bisa diantisipasi sedini mungkin," tutur Erman Safar.
Ketua PWNU Sumbar Ganefri dalam arahanya menyebutkan, NU secara organisasi pada dasarnya didirikan untuk meninggikan Islam dalam bingkai Ahlussunnah wal Jamaah. NU secara fikrah selalu berada pada posisi tengah-tengah. NU itu tawasuth di tengah-tengah, tawazun (seimbang), dan tasamuh (toleran). Maka kehadiran kita sebagai warga Nahdliyin diharapkan bisa menampilkan Islam yang moderat di tengah-tengah masyarakat.
"Dengan dilantiknya PCNU Kota BUkittinggi ini, disaksikan Walikota Bukittinggi, kita berkeyakinan NU akan semakin besar di Sumatera Barat, khususnya di Bukittinggi. Kepada pengurus yang baru dilantik, diharapkan mampu menghidupkan NU sampai ke tingkat ranting, kelurahan," kata Ganefri yang juga Rektor Universitas Negeri Padang ini.
Dikatakan Ganefri, Sumatera Barat ini jika disbanding dengan propinsi lain (tetangga), sudah tertinggal. Jika propinsi tetangga ekonominya bertumbuh lima hingga enam persen maka Sumatera Barat hanya mampu tiga persen saja. Para investor enggan berinvestasi ke Sumatera Barat karena pola pemikiran sebagian warga kita yang menolak pembangunan.
"Maka diharapkan NU bisa memberikan pencerahan pada masyarakat agar terbuka dalam pembangunan di Sumatera Barat. Mari kita niatkan dalam diri kita agar bisa memberikan kontribusi positif untuk masyarakat. salah satu caranya dengan berkhidmat sepenuh hati di Nahdlatul Ulama," ajak Ganefri di akhir sambutannya.
Kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Kendi Setiawan