Nasional

Pengurus PBNU Akan Dilantik 31 Januari 2022 di Kalimantan Timur

Rabu, 12 Januari 2022 | 16:30 WIB

Pengurus PBNU Akan Dilantik 31 Januari 2022 di Kalimantan Timur

Sekretaris Jenderal PBNU, H Syaifullah Yusuf (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah diumumkan secara resmi, hari ini. Seluruh pengurus ini kemudian akan dilantik pada 31 Januari 2022 di Kalimantan Timur. Agenda pelantikan itu bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-96 NU versi masehi dan akan dirangkai hingga 17 Februari 2022 atau 16 Rajab 1443 bersamaan dengan Harlah Ke-99 NU versi hijriah.


“Acara pelantikan yang bertepatan dengan Hari Lahir (Harlah) Ke-96 NU versi masehi itu akan dirangkai hingga 17 Februari 2022 atau 16 Rajab 1443 yang merupakan tanggal Harlah Ke-99 NU versi hijriah,” ungkap Ketua Pelaksana Pelantikan PBNU H Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada NU Online, Selasa (11/1/2022) kemarin.


Di antara harlah versi masehi dan hijriah itu akan dibuat rangkaian acara di empat provinsi berbeda di Indonesia. Pertama, di Balikpapan atau Samarinda di Kalimantan Timur. Kedua, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Ketiga, Palembang di Sumatera Selatan. Keempat, Surabaya atau Bangkalan di Jawa Timur.


Gus Ipul mengatakan bahwa kegiatan pelantikan yang akan dirangkai dengan Harlah NU itu merupakan elaborasi dari tema yang diangkat, yakni Merawat Jagad Membangun Peradaban. Dalam hal merawat jagad, ia menyebutkan akan ada tiga yang dirawat yaitu laut, bumi, dan udara.


“Kita akan kerja sama dengan kementerian yang berurusan dengan tiga hal itu. Berikutnya membangun peradaban adalah tema yang tidak ada habis-habisnya dan akan mengiringi kepemimpinan Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf) ke depan. Ini nanti akan nampak di dalam kegiatannya,” tutur Gus Ipul yang dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal PBNU pada periode kali ini.


Di Kalimantan Timur, kelak akan ada pencanangan kantor PBNU di ibu kota negara (IKN) baru. Kemudian terdapat persiapan pembangunan pesantren, universitas, dan rumah sakit milik PBNU di IKN itu.


“Jadi kita akan mengiringi pembangunan ibukota baru itu dengan sejumlah kegiatan dan kita awali di kepengurusan pertama Gus Yahya. Kita akan kerja sama dengan pemerintah dan memohon dukungan lahan, baik itu dari kementerian perhutanan, provinsi maupun kabupaten di Kabupaten Penajam Paser Utara,” terangnya.


Sementara di NTT akan ada kegiatan yang berkaitan dengan kemaritiman dan kelautan. Lalu di Sumatera Selatan, terdapat agenda tentang perubahan iklim yang terkait dengan menjaga bumi.


“Nanti ada replanting, penanaman, dan macam-macam kegiatannya. Kita sudah bagi masing-masing penanggung jawab. Jadi tema kita itu memang berkaitan langsung dengan isu aktual kita hari ini,” ujarnya.


Setiap tempat yang dijadikan sebagai pusat kegiatan itu, lanjut Gus Ipul, akan ada sesuatu yang ditinggalkan. Artinya, kegiatan pelantikan PBNU yang dirangkai dengan peringatan Harlah NU itu tidak hanya sebatas upacara seremonial.


“Tetapi Gus Yahya ingin mengajak wilayah dan cabang (agar) setelah (pelantikan) itu bekerja, sesuai dengan potensi masing-masing. Maka kepanitiaan tingkat pusat ini jumlah personelnya tidak sampai 20 orang untuk empat tempat itu. Selebihnya panitia lokal yang diperkuat. SDM wilayah dan cabang setempat,” katanya.


Gus Ipul memastikan bahwa pelantikan PBNU itu akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Kalimantan Timur. Sementara penutupan yang akan digelar di Jawa Timur akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin.


“Jadi semua ini sebenarnya yang merancang Gus Yahya, kita hanya mengelaborasi di lapangan saja,” pungkasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin