Kegiatan pembagian daging kurban di salah sdatu daerah yang dikoordinir NU Care-LAZISNU. (Foto: NU Online)
Sumenep, NU Online
Dalam menjalankan ibadah, di samping ketaatan mutlak, maka kaum Muslimin juga hendaknya memiliki kepekaan lain. Hal tersebut penting, apalagi terkait ibadah yang berhubungan dengan sesama. Seperti kurban yang memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah ketaatan kepada Allah SWT, dan pada saat yang sama dapat merekatkan solidaritas sosial.
Penegasan disampaikan KH A Panji Taufiq saat memberikan pengarahan pada acara penyembelihan hewan kurban di halaman belakang kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (1/8).
Ketua PCNU Sumenep tersebut menjelaskan bahwa hari raya Idul Adha merupakan bagian dari ibadah sosial dan solidaritas kepada sesama.
"Semestinya Nahdliyin meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS yang merefleksikan nilai-nilai pengorbanan," katanya.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah bahwa Nabi Ibrahim AS juga mengajarkan untuk memahami makna ketaatan kepada Allah SWT. Dengan demikian, arti ini juga yang semestinya menjadi perhatian kaum Muslimin saat menunaikan ibadah kurban.
Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk tersebut menegaskan bahwa taat melaksanakan ibadah kurban hakikatnya wujud kesempurnaan perintah. Dan dari menjalankan anjuran tersebut, juga memberi pesan akan dimensi lain.
"Karena ibadah kurban memiliki kekuatan yang erat pada dimensi sosial," imbuhnya.
Dirinya mengajak kepada sejumlah orang yang memiliki kemampuan atau aghnia untuk mengorbankan sebagian harta. Hal tersebut penting apalagi banyak anak yatim, dhuafa, dan warga terdampak Covid-19.
"Seharusnya sesama Muslim saling membantu kepada sesama yang membutuhkan bantuan. Apalagi di momen Idul Adha kepedulian sosial menjadi inti dari ibadah kurban yang dikenalkan Nabi Ibrahim dan Ismail AS," pintanya.
Di lokasi yang sama, Ustadz Abd Hadi mengutarakan bahwa penyembelihan hewan kurban berjalan lancar sesuai protokol kesehatan. Hal tersebut sebagai bukti keseriusan NU dalam mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai virus Corona.
Ketua Pengurus Cabang NU-Care Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumenep tersebut menegaskan bahwa hajatan tahunan ini, panitia menerapkan anjuran yang ditentukan pemerintah. Yakni memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan.
"Kita masih menghadapi pandemi yang tidak kunjung usai. Maka pelaksanaannya berbeda dengan tahun lalu," ungkapnya. Sikap taat dan sabar di masa new normal sangat dibutuhkan untuk menghadapi ragam pemikiran masyarakat yang masih acuh tak acuh terhadap keberadaan Covid-19.
Dirinya menjelaskan bahwa untuk tahun ini panitia mampu mengumpulkan dana dari dermawan Rp. 27.000.000,- yang kemudian dibelikan 1 ekor sapi dan 5 ekor kambing.
"Mengenai mekanisme pentasarrufan dilakukan melalui kupon khusus yang dibuat panitia dan jaringan pengurus untuk kemudian diantarkan ke setiap warga terdampak di rumah masing-masing," urainya.
Disampaikannya bahwa Idul Adha dengan penyembelihan hewan kurban bisa memberi pelajaran kepada Nahdliyin untuk selalu ikhlas berkorban.
"Lebih-lebih menerima cobaan di masa pandemi. Karena ada kuasa di luar kuasa manusia," pungkasnya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi