Daerah

Ketua NU Sumenep: Sampaikan Dakwah Sesuai Kondisi Warga

Rabu, 9 Oktober 2019 | 10:30 WIB

Ketua NU Sumenep: Sampaikan Dakwah Sesuai Kondisi Warga

KH Panji Taufiq, Ketua PCNU Sumenep saat memberikan sambutan Konferensi MWCNU Pragaan. (Foto: NU Online/Abdullah Hafidi)

Sumenep, NU Online
Untuk dapat diterima masyarakat secara umum, maka dakwah hendaknya dikemas dengan menyesuaikan kondisi warga sekitar. Bila diperlukan, sapa kaum Muslimin dengan pendekatan humor. Cara itu dipandang dapat diterima semua lapisan.
 
Penegasan disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)  Sumenep, Jawa Timur, KH A Panji Taufiq, Senin (7/10).  Hal tersebut dikemukakannya saat hadir pada Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan.
 
“Warga NU harus humoris dalam menyelesaikan masalah,” katanya di hadapan sejumlah peserta konferensi. 
 
Dirinya kemudian menceritakan sejumlah tokoh di kawasan setempat yang menjadi rujukan warga.
 
“Pragaan merupakan markas dari 3 sosok pendekar di bidang kehidupan yang mampu membintangi forum-forum bahtsul masail di tingkat PCNU, yakni almarhum KH Abd Rahim, KH A Fauzi Sirran, dan KH Moh Ali,” ungkapnya. 
 
Kiai Panji, sapaan akrabnya juga sangat mengapresiasi tema konferensi yang diusung panitia untuk memperbesar dan memformulasi ukhuwah an-Nahdliyah, ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, serta ukhuwah basyariah.
 
Terkait kegiatan konferensi, dirinya sangat berharap kepada peserta untuk benar-benar mencurahkan pikiran dan tenaga agar melahirkan program kerja yang diharapkan.
 
“Hasil konferensi hendaknya mampu meneguhkan dan menguatkan program yang nanti harus didorong kepada Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama agar kepengurusan tertata rapi dan terorganisir,” pesannya.
 
Dalam pandangannya, MWCNU Pragaan merupakan kepengurusan yang sangat solid dan menjadi salah satu rujukan di Kabupaten Sumenep. Hal tersebut dapat terlihat dalam kegiatan yang selama ini dilakukan.
 
“Kehadirannya sangat dirasakan oleh masyarakat dengan berbagai macam program dan terobosan yang bermanfaat, serta sering mengadakan kerja sama antarberbagai elemen, seperti TNI, Polri, dan lainnya demi merajut ukhuwah wathaniah. Hal ini dilakukan tidak lain ingin menjaga keutuhan dan persatuan umat,” tegasnya.
 
KH Zarkasyi Rahim menegemukakan bahwa konferensi sebagai permusyawarahan tertinggi sekaligus ajang silaturahim berbagai tokoh NU.
 
“Diharapkan dari kegiatan ini bisa mencari jalan keluar untuk membantu umat dan warga NU demi menjaga titik keseimbangan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara,” kata Rais MWCNU Pragaan ini.
 
MWCNU Pragaan menggelar Konferensi IX dengan mengusung tema Meneguhkan Akidah dan Ukhuwah an-Nahdliyah menuju Islam Wasathiah di Nusantara.
 
Kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren Mambaul Ihsan, Ceccek, Prenduan dengan dihadiri mustasyar, wakil rais dan Ketua PCNU Sumenep.
 
Dari jajaran MWCNU setempat terlihat mustasyar, rais dan Ketua MWCNU Pragaan, ketua lembaga, badan otonom, Danramil, Kapolsek, camat, kepala desa, pengasuh pondok pesantren dan kepala sekolah se-Pragaan, serta simpatisan lain.
 
 
Kontributor: Abdullah Hafidi
Editor: Ibnu Nawawi