Ketua PWNU Jawa Timur Kh Marzuki Mustamar saat hadiri Rakernas KPNU di Temanggung Jateng (Foto: NU Online/Ajie Najmuddin)
Temanggung, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menegaskan pentingnya bagi NU untuk memiliki lahan sendiri. Dirinya mendukung penuh upaya Kader Properti Nusantara Utama (KPNU) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk pengembangan properti.
“Secara kolektif, NU harus punya pengelolaan atas kepemilikan NU. Supaya kita punya hak untuk mengelola lahan tersebut, yang itu dikelola oleh kita sendiri. Mau tawasulan bebas, wiridan bebas, tarawih 20 rakaat bebas, wong tanah-tanahe dewe,” ungkap Kiai Marzuki.
Kiai Marzuki membayangkan, seandainya NU membuat perumahan, kemudian di situ ada masjid atau mushala, maka dapat dimanfaatkan untuk membantu guru madrasah, marbot, pengurus, dan warga NU yang masih belum memiliki rumah.
“Adanya KPNU bisa diharapkan menolong mereka,” tuturnya.
Ketua Pengurus Pusat KPNU KH Joko Parwoto menjelaskan lahirnya KPNU ini berawal dari keprihatinan yang terjadi, yakni ketertinggalan nahdliyin dalam pengembangan properti.
“Ini misi kita yakni edukasi terkait pembelian dan pemanfaatan lahan yang nantinya dapat dijadikan lahan pemukiman, peternakan, pertanian, dan lain-lain sesuai kebutuhan,” terang Kiai Joko, di sela acara Rakernas KPNU, Sabtu (6/3).
Kiai Joko yang juga Katib PCNU Boyolali memberikan gambaran, saat ini di dunia properti hampir dikuasai oleh kelompok konvensional dan juga yang menggunakan kedok syariah, yang pada akhirnya digunakan untuk pengembangan ideologi tertentu.
“Oleh karena itu, untuk mengimbanginya, nantinya bisa kita lakukan dengan aksi membeli lahan secara berjamaah, kemudian kita manfaatkan sesuai kultur warga NU,” terang Kiai Joko.
Ditambahkan, KPNU sendiri merupakan sebuah gerakan untuk mendidik masyarakat, terutama warga NU, akan pentingnya ilmu properti. Programnya, membimbing menjadi developer berakhlak islami dan mengajak nahdliyin akan pentingnya tanah air Indonesia.
“Hubbul wathan minal iman, harus betul-betul diaplikasikan. Tidak hanya sekarang, tapi seratus tahun lagi. Kita harus mensyukuri karunia dari Allah SWT berupa tanah dan air Indonesia. Jangan sampai kita seperti Palestina, yang penduduknya sekarang justru kehilangan tanah air,” tegas Pengasuh Pesantren I’jazul Qur’an Sawit Boyolali itu.
Rakernas KPNU yang diselenggarakan selama tiga hari, Jumat-Ahad (5-7/3) di Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian Perkebunan Jawa Tengah, Soropadan, Pringsurat, Kabupaten Temanggung diikuti perwakilan cabang dari berbagai daerah.
Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz