Semarang, NU Online
Pemerataan pendidikan yang dicanangkan pemerintah melalui sistem zonasi pada proses penerimaan siswa baru tidak dapat secara serta merta menjadikan semua sekolah setara. Pemerataan tersebut harus diimbangi dengan upaya pihak sekolah dalam memperbaiki sejumlah aspek tertentu.
Memperhatikan hal tersebut, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama khususnya di Kota Semarang, Jawa Tengah mengaku masih memiliki banyak kekurangan yang harus dibenahi. Baik dari aspek akademis maupun manajerial, utamanya dalam mewujudkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada satuan pendidikan yang bergabung dengan Pengurus Cabang (PC) LP Ma’arif NU Kota Semarang.
"Agar bisa mencapai Standar Nasional Pendidikan sebagaimana regulasi BSNP atau Badan Standar Nasional Pendidikan, satuan pendidikan PC LP Ma’arif NU Kota Semarang harus kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan inovatif secara jiddiyah atau sungguh-sungguh dan istimrariyah yakni terus menerus," kata Asikin Khusnan dalam pembukaan Rapat Kerja Dinas atau Rakerdin, Rabu (18/9).
Kegiatan yang diselenggarakan di aula MA Al-Asror, Desa Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang tersebut mengetengahkan tema 'Memperkuat pendidikan karakter Aswaja an-hahdliyah dan nasionalisme, menumbuhkan budaya literasi serta pembinaan prestasi menuju satuan pendidikan LP Ma’arif PCNU Kota Semarang yang unggul'.
"Karena itu kita gunakan tagline #Ma’arifHebat” tegasnya. Dari beberapa materi rapat, juga sebagai refleksi Harlah ke-90 LP Ma’arif NU, sambung Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Semarang tersebut.
Untuk diketahui, Rakerdin diikuti Kepala MI, SD, MTs, SMP, MA, SMK dan SMA yang tergabung dengan LP Ma’arif NU Kota Semarang.
Kegiatan memiliki 5 target utama. yaitu terciptanya model manajemen unggul pada satuan pendidikan, penguatan karakter Aswaja an-Nahdliyah dan nasionalisme, peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG dan MGMP.
"Yang keempat, rencana kegiatan budaya literasi dan target terakhir yaitu adanya rencana kegiatan pembinaan prestasi peserta didik," ungkapnya.
Selain tenaga pendidik, lanjutnya, juga terdapat tenaga kependidikan yang membutuhkan pembinaan agar bisa mengimbangi sistem zonasi.
"Kita juga merencanakan pertemuan secara periodik bagi kepala perpustakaan, laboran dan operator madrasah atau sekolah," jelasnya.
Sejumlah ikhtiar tersebut tentu saja dalam rangka menyiapkan sekaligus memastikan capaian yang ingin diraih.
“Dengan demikian, sekolah yang berada di bawah naungan PC LP Ma’arif NU Kota Semarang lebih bisa mempersiapkan diri dengan sistem zonasi untuk menyukseskan target penerimaan siswa didik di sekolah masing-masing,” tandasnya.
Pewarta: A Rifqi H
Editor: Ibnu Nawawi