Semarang, NU Online
Nasionalisme harus sejalan dengan religiusitas dalam pendidikan. Hal tersebut berlaku pula sebaliknya. Ringkasnya, religius dan nasionalis menjadi dua yang tidak terpisahkan di sebuah negara.
Demikian benang merah pada diskusi yang diselenggarakan Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS), Jawa Tengah dengan tema Penguatan Eksistensi Komite Sekolah di Lingkungan Satuan Pendidikan. Kegiatan diselenggarakan di aula SD Peterongan Semarang
Ketua DPKS Budiyanto mengatakan, saat ini di daerah lain ada pihak-pihak yang melupakan program upacara bendera. Dia berharap hal seperti itu jangan sampai terjadi di Kota Semarang. Oleh karena itu, ia mengingatkan, komite sekolah harus lebih jeli dalam menjalankan fungsi kontrol dan dukungannya terhadap satuan pendidikan.
“Satuan pendidikan harus didorong agar program upacara bendera dimasukkan dalam program tetap setiap sekolahan,” kata Budiyanto, Rabu (18/9).
Menurutnya,, upacara bendera yang digelar setiap Senin di tiap satuan pendidikan memiliki makna penting dan besar dalam penanaman nilai nasionalisme di kalangan peserta didik, terutama di tingkat dasar.
Melalui upacara bendera, sekolah dapat menanamkan rasa cinta air sekaligus menanamkan nilai religius karena mencintai tanah air itu juga bagian dari pengamalan nilai agama.
"Seperti kata para kiai, hubbul wathan minal iman," tegasnya.
Selain itu, ia mengingatkan program peningkatan kualitas pendidikan jangan berhenti pada upaya penyiapan generasi yang cerdas, tetapi juga harus diikuti dengan upaya pembentukan karakter sejak dini.
Upaya itu, lanjut Budiyanto, pada titik akhir hasil yang dicapai dari seluruh upaya peningkatan kualitas pendidikan akan menghasilkan generasi yang cerdas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan keterampilan, relegius dan berkarakter sesuai dengan nilai Pancasila.
"Karakter pendidikan kita sudah jelas, sesuai dengan spirit para founding father bangsa," tandasnya.
\Karena itu, Budiyanto mengingatkan peran komite sekolah dalam pembentukan karakter pendidikan.
“Setiap satuan pendidikan atau sekolah harus dikawal oleh komite sekolah dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik sebagai pewaris dan penerus perjuangan bangsa yang bisa mewujudkan pengamalan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.
Untuk diketahui, pengurus Dewan Pendidikan Kota Semarang di bawah pimpinan Budiyanto memang gencar menyosialisasikan penguatan makna upacara.
Sedikitnya, saat ini sudah dilakukan beberapa rapat koordinasi dan menggelar diskusi yang diikuti pengurus komite sekolah di wilayah Kecamatan Semarang Selatan, Gajahmungkur, Candisari dan Gayamsari.
Pewarta: A Rifqi H
Editor: Ibnu Nawawi