Kampung Pelangi di Desa Ponokawan, Krian, Sidoarjo juga menyediakan tempat istirahat. (Foto: NU Online/M Kholidun)
Sidoarjo, NU Online
Pemandangan nampak berbeda di sebuah desa yang ada di Sidoarjo Jawa Timur. Jika biasanya pelangi muncul sesaat setelah hujan turun, namun tidak terjadi di kampung ini.
Pasalnya, warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di Desa Ponokawan Kecamatan Krian Sidoarjo telah menyulap kampungnya menjadi ‘Kampung Pelangi’. Tak heran, jika warga dari beragam kota berdatangan untuk melihat pelangi yang berwarna warni nan cantik itu.
Ketua RT 2 Desa Ponokawan, Koko Raharjo mengatakan, di sepanjang jalan dan dinding rumah warga dihiasi lukisan warna warni ala pelangi, merah kuning hijau dan seterusnya. Selain itu, di atas jalan juga terdapat sejumlah bunga yang terbuat dari bahan daur ulang, yakni botol plastik yang tak terpakai kemudian disulap menjadi pernak pernik yang bagus.
Menurut Koko, warga di desa ini sengaja menyulap kampungnya menjadi ‘Kampung Pelangi’ bermula banyaknya sampah plastik yang tidak terpakai, hingga dikemas dan diolah menjadi hiasan dan bunga yang menarik. Selanjutnya ditambahkan sejumlah warna yang menghiasi di seluruh jalan, dinding, rumah warga yang berada di situ.
“Tahun 2017 lalu Karang Taruna Tunas Bangsa dan RW membuat tempat pembuangan sampah, setelah bersih dari lingkungan akhirnya kami berpikir bagaimana mengubah lingkungan ini semakin bersih dan indah. Lalu kami membuat kampung yang penuh warna sehingga kami jadikan Kampung Pelangi,” kata Koko kepada NU Online, Senin (24/8).
Kampung Pelangi itu merupakan hasil swadaya warga setempat, agar menjadi kawasan yang asri, sehingga siapa pun yang datang ke tempat ini menjadi betah dan senang. Karena di Kampung Pelangi juga terdapat tempat istirahat yang bisa dimanfaatkan bagi pengunjung untuk melepas penat dan berswafoto.
“Rest area ini juga sering digunakan warga untuk istirahat setelah jalan-jalan melihat keindahan yang ada di desa ini. Ada juga posko untuk acara musyawarah dan konsolidasi, kolam, air mancur, outbound dan masih banyak lagi tempat menarik lainnya,” tambah Koko.
Apa yang dilakukan warga sekitar mendapat acungan jempol Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Krian, Muhaimin. Dirinya mengapresiasi lantaran warga NU di Desa Ponokawan telah bekerja dengan baik sehingga mampu menyulap desanya penuh warna dan berseri.
“Kami bersyukur kepada Allah, dan kami sangat apresiasi kinerja Nahdliyin. Apa yang dilakukan warga NU tidak hanya di bidang keagamaan, ekonomi, pendidikan namun juga lingkungan,” ungkapnya. NU setempat juga selalu memberikan motivasi kepada warga untuk terus mengembangkan ide kreatif agar ke depan lebih baik lagi, lanjutnya.
Ke depan, setelah Desa Ponokawan menjadi kampung percontohan, pihaknya akan meneruskan ke desa lain untuk melakukan hal yang sama.
“Setahun atau dua tahun yang akan datang kami akan merambah ke kampung lain. Di mana di Krian ada sekitar 22 desa akan dikerahkan untuk membuat ikon desa masing-masing,” tegasnya.
Muhaimin juga mengimbau kepada warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dalam melakukan kegiatan apapun.
“Jangan patah semangat untuk melakukan kegiatan, namun tetap pakai masker bila keluar rumah, cuci tangan, jaga jarak dan tidak besentuhan langsung untuk sementara waktu,” imbuhnya.
Anda tertarik berkunjung ke tempat ini? jangan lupa tetap menggunakan masker jika berkunjung ke Kampung Pelangi yang berada di Desa Ponokawan, RT 2 RW 2, Krian Sidoarjo.
Kontributor: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi