Sidoarjo, NU Online
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) an-Nahdliyah. Salah satunya dengan selalu melakukan pengajian keliling dan menyapa jamaah dengan kajian agama.
Hal tersebut sebagaimana dilakukan Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka setiap Ahad Wage rutin berkeliling masjid kampung guna memperkuat paham Aswaja.
Imam Junaedi sebagai Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pademonegoro, mewakili tuan rumah menyampaikan bangga dan senang masjid di wilayahnya dijadikan tempat rutinan Rijalul Ansor.
“Saya selaku pengurus ranting NU merasakan tentram saat melihat semua guyup rukun dan berkumpul di majelis ini,” katanya di Masjid Husnul Khotimah, Desa Pademonegoro.
H Abdul Muntholib, Ketua PAC GP Ansor Sukodono mengajak seluruh anggota dan jajarannya untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak lain. Hal ini penting disampaikan untuk menyikapi persitiwa yang menimpa Gus Muwafiq dan salah seorang anggota Banser di Jakarta beberapa waktu lalu yang mengalami persekusi.
“Yang terpenting kita harus merapatkan barisan, artinya ramaikan ranting kita masing-masing dengan banyak kegiatan,” tegas Haji Tholib, sapaan akrabnya.
PAC GP Ansor Sukodono melaksanakan rutinan Rijalul Ansor keliling masjid kampung se-Sukodono bertujuan untuk memperkuat Aswaja dan mengajak remaja masjid untuk bergabung di Ansor.
“Kami juga memberikan informasi terkait agenda terdekat PAC GP Ansor Sukodono yaitu pelatihan media untuk Pengurus Ranting Ansor se-Sukodono dan menjadi tuan rumah MDS Rijalul Ansor Pimpinan Cabang Ansor Sidoarjo,” katanya.
Kegiatan Rijalul Ansor dihadiri hampir seluruh utusan ranting yang ada di Sukodono. Acara diawali dengan pembacaan shalawat, ratibul haddad, kajian Aswaja sekaligus ditutup doa oleh KH Ainul Yaqin.
Kiai Ainul Yaqin yang masih aktif sebagai Wakil Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukodono ini menerangkan aneka doa yang bersumber dari Nabi SAW dari buku dalil praktis amaliah Nahdliyah yang ditulis KH Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
“Rasulullah senang doa yang ringkas dan memilik banyak makna, dan beliau meninggalkan doa yang memiliki kalimat panjang,” terang Kiai Yaqin.
Ia menyebutkan doa lainnya berdasarkan riwayat dari Anas bahwa kebanyakan doa Nabi SAW adalah rabbana atina fi ad-dunya hasanah, wa fi al-akhirat hasanah, wa qina ‘adzab an-nar.
Kontributor: Yuli Riyanto
Editor: Ibnu Nawawi