PCNU Kota Padang Perkuat Distribusi Logistik untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor
Kamis, 4 Desember 2025 | 07:30 WIB
Penyaluran bantuan logistik di dapur umum yang didirikan PCNU Kota Padang, Sumatra Barat. (Foto: dok PCNU Padang)
Padang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Padang, Sumatra Barat beserta Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) melakukan evaluasi kebutuhan konsumsi dan logistik bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Padang.
Tujuh kecamatan menjadi fokus penanganan, yakni Pauh, Kuranji, Koto Tangah, Nanggalo, Padang Utara, Padang Selatan, dan Padang Barat.
Sekretaris PCNU Kota Padang, Mufti Saleh, menyampaikan bahwa kebutuhan logistik sekunder bagi para pengungsi masih sangat terbatas. Barang seperti selimut, popok bayi, pembalut, pakaian layak pakai, suplemen, dan masker menjadi kebutuhan mendesak, terutama bagi lansia dan ibu menyusui.
“Peralatan seperti selimut, popok, pembalut, pakaian bekas layak pakai, suplemen, dan masker itu sangat kami butuhkan. Terlebih bagi pengungsi lansia maupun ibu menyusui untuk kebutuhan MPASI,” ujarnya kepada NU Online, Rabu (3/12/2025).
Pengungsi Mulai Terserang Penyakit
Mufti menambahkan bahwa kondisi kesehatan para pengungsi mulai menurun akibat lingkungan yang lembap dan banyak endapan lumpur. Penyakit seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), kudis, kurap, dan ruam kulit mulai banyak dikeluhkan.
“Daerah terdampak rata-rata berada di pinggir sungai, sehingga endapan tanah mengeras dan abunya mudah beterbangan,” jelasnya.
Ketersediaan air bersih juga menjadi persoalan mendesak. Kerusakan pada sistem PDAM membuat warga mengandalkan bantuan pasokan air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Pemerintah Kota Padang, dan PDAM setempat.
“Walaupun sudah ada bantuan, tetap belum mencukupi. Kami masih membutuhkan swadaya masyarakat, termasuk menyewa mobil pick-up untuk membawa air galon dari depot,” ungkap Mufti.
Di sektor pemenuhan pangan, PCNU Kota Padang hanya mampu menyediakan sekitar 500 porsi makanan setiap hari untuk para pengungsi.
“Kami hanya bisa membuat 500 bungkus nasi yang diolah di PCNU Kota Padang,” imbuhnya.
Upaya pengiriman bantuan logistik juga masih terkendala akibat akses darat yang rusak dan terputus. Distribusi akhirnya memanfaatkan jalur air untuk menjangkau wilayah pesisir yang sulit ditembus.
“Kami berupaya mengirim logistik menggunakan kapal untuk menyeberang ke area pesisir,” pungkas Mufti.
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: filantropi.nu.or.id.