Daerah

Warga Gorontalo Terdampak Banjir dan Tanah Longsor Berterima Kasih atas Bantuan NU Peduli

Jumat, 23 Agustus 2024 | 18:00 WIB

Warga Gorontalo Terdampak Banjir dan Tanah Longsor Berterima Kasih atas Bantuan NU Peduli

Tim NU Peduli menyalurkan bantuan alas tidur berupa kasur untuk warga terdampak tanah longsor di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo pada Rabu (21/8/2024). (Foto: dok. Tim NU Peduli)

Jakarta, NU Online

Bantuan NU Peduli untuk warga terdampak bencana tanah longsor dan banjir di Provinsi Gorontalo menyasar beberapa desa dan kelurahan. Setelah menyerahkan bantuan bahan bangunan perbaikan hunian, Tim NU Peduli menyalurkan bantuan alas tidur berupa kasur untuk warga terdampak tanah longsor di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo pada Rabu (21/8/2024).


Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Gus Aa’k Abdullah Al-Kudus dari LPBI PBNU kepada warga terdampak banjir bertempat di Kantor Desa Lawonu. Hadir di antaraya Kepala Desa Lawonu, Yayan; Kepala Desa Tilote, Burhanudin Ismail; dan Sekretaris Desa Tabumela, Rano Akuba.


Penyerahan bantuan ini disaksikan juga oleh Sekretaris Kecamatan Tilango, Romi Isa dan Wakil Ketua PWNU Gorontalo, Muhammad Djufryhard.


“Bantuan kasur ini selanjutnya akan disalurkan langsung oleh tiap-tiap Kepala Desa kepada warga terdampak banjir yang sudah didata oleh pihak Pemerintah Desa,” kata Gus Aa’k kepada NU Online, Kamis (22/8/2024).


Berdasarkan informasi yang didapatkan, kata Gus Aa’k, sebanyak 9.713 warga Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo terkena dampak banjir luapan Danau Limboto, Sungai Tapodu dan Bulango yang terjadi pada Jumat (12/7/2024).


“Tercatat, sekitar 7.113 orang di Desa Lowanu, Tilote dan Tabumela terpaksa mengungsi karena tinggi muka air mencapai 4 meter,” ujar Gus A’ak yang juga aktivis Gusdurian Peduli.


Kepala Desa Tilote, Burhanudin Ismail menceritakan kepada Tim NU Peduli, bahwa di Desa Tilote ada empat dusun terdampak banjir. Dari empat dusun tersebut, kata Burhanudin, dua dusun air setinggi jendela rumah. Sementara rumah warga di dua dusun lainnya tenggelam.


“Jadi, di desa saya itu ada empat dusun. Dua dusun airnya masuk ke rumah, sementara dua dusun lainnya rumahnya masuk ke dalam air,” kata Burhan.


Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Tilango, Romi Isa, secara khusus mengapresiasi bantuan untuk warganya tersebut, karena bantuan kasur tersebut sangat dibutuhkan oleh warganya.


“Saya atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat di Kecamatan Tilango mengucapkan terima kasih kepada NU Peduli yang telah memberikan bantuan setelah banjir di Kecamatan Tilango. Insyaallah bantuan ini merupakan berkah untuk kita semua,” kata Romi Isa.


Penyaluran bantuan ini adalah hasil kerja sama sejumlah lembaga yang tergabung dalam NU Peduli. Di antaranya NU Care-LAZISNU sebagai lembaga yang bertanggung jawab menghimpun dan mengalokasikan pendanaan, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), serta Gusdurian Peduli.


Bantuan pada tahap ini, kata Direktur NU Care-LAZISNU Qohari Cholil, memanfaatkan hasil donasi masyarakat yang dihimpun BSI Mobile.


“Nilai bantuan kali ini sebesar Rp100 juta. Bantuan berupa bahan bangunan untuk 20 rumah, sembako, dan alas tidur berupa kasur,” kata Qohari.


Pihaknya kembali menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang mempercayakan bantuan bagi warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor Gorontalo melalui NU Care-LAZISNU. Ucapan terima kasih juga dia sampaikan kepada relawan yang terjun langsung menyapa dan membantu warga.