Proses TPQ Inklusi Al-Mubarok Pati Penuhi Pendidikan Agama untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus
Ahad, 3 Maret 2024 | 18:00 WIB
Proses pembelajaran di TPQ Al-Mubarok Pati yang mendidik anak-anak berkebutuhan khusus (Foto: Ahmad Solkan/NU Online)
Pati, NU Online
Proses pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya. Termasuk dalam pembelajaran Al-Qur'an dan ilmu-ilmu keislaman (masalah ubudiyah dasar seperti wudhu shalat dan lain sebagainya).
Pendiri Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Inklusi Al-Mubarok Pati, Sahal Mahfudh mengatakan, proses pembelajaran untuk siswa tunanetra berbasis Al-Qur'an Braile dan audio, sedangkan untuk siswa tunawicara dan tunarungu berbasis bahasa isyarat dan Al-Qur'an Bahasa Isyarat.
"Setiap Jumat biasanya para petugas atau guru di Sekolah Luar Biasa atau SLB Pati, mendampingi proses pembelajaran. Karena TPQ Inklusi Al-Mubarok ini tidak berdiri sendiri," terang Sahal kepada NU Online, Senin (26/2/2024).
Lebih lanjut, Sahal mengungkapkan terkait kendala dalam pembelajaran. Pada siswa tunanetra secara umum tidak ada kendala yang berarti, bahkan hanya dengan audio Al-Qur'an, mereka sudah bisa menghafal ayat Al-Qur'an. Namun, pada pembelajaran untuk siswa tunarungu dan tunawicara butuh kolaborasi antara guru-guru TPQ Inklusi Al-Mubarok dengan guru-guru SLB Pati.
"Guru-guru TPQ Inklusi Al-Mubarok menguasai mushaf bahasa isyarat, tapi tidak menguasai bahasa-bahasa isyarat tertentu. Sedangkan guru-guru SLB Pati yang menguasai bahasa isyarat pada umumnya tidak menguasai bahasa isyarat mushaf Al-Qur'an. Maka kita berkolaborasi," terangnya.
Terkait pelaksanaan pembelajaran, seminggu satu kali yakni pada hari Jumat. Terkait waktunya, pukul 00.08 - 10.30 WIB. Untuk tempatnya berada di tempat asrama yang dulu digunakan siswa dari luar daerah menginap Sekolah Luar Biasa (SLB) Pati, yang sekarang sudah tidak pakai.
Tujuan pendirian TPQ Inklusi Al-Mubarok ini, kata Sahal, untuk memberikan hak anak-anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan Al-Qur'an dan agama. Mereka juga berhak belajar Al-Qur'an dan ilmu-ilmu agama. Meskipun ada ulama yang berpendapat, anak-anak disabilitas yang sangat terbatas kemampuannya tidak mukallaf alias tidak terkena kewajiban agama.
"Namun rasanya mendidik mereka agar tumbuh menjadi generasi qur'ani dan islami itu, rasanya seperti mensyahadatkan mereka. Benar-benar seperti mensyahadatkan mereka karena mereka bener-bener terbatas dari akses informasi," ungkap Sahal.
Dalam pembelajaran di TPQ Inkluasi Al-Mubarok ini tidak dipungut biaya, bahkan siswa-siswa diberi modul ajar sesuai kebutuhan siswa secara gratis karena TPQ tersebut didanai Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan donasi masyarakat.
"Para relawan atau volenteer mendapatkan insentif yang berasal dari BAZNAS," ucap Sahal. "TPQ Al-Mubarok ini berkolaborasi dengan SLB Pati. Baik SDM dan gedungnya. Namun sayangnya, TPQ ini baru menyasar anak-anak di usia SD/MI," lanjutnya.