Daerah

PWNU Jatim Mengaku Tidak Main Politik Praktis

Kamis, 17 Januari 2013 | 11:24 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua PWNU Jatim KH Mutawakil Alalloh menyatakan NU Jatim dan lembaganya tidak akan terlibat praktis dengan agenda suksesi gubernur Jatim dan wakilnya.  

<>

Kiai Mutawakil mengatakan hal terebut saat acara rapat Plenno Pengurus NU Jatim bersama badan otonom di ruang Salsabila, PWNU Jatim, Surabaya, tadi pagi (17/1).

“Karena antara Gus Ipul dan Mbak Khofifah tidak ada titik temu. Maka, PWNU dalam posisi nol," ungkapnya.

Artinya, NU Jatim tidak terlibat dalam aksi dukung mendukung kandidat calon yang akan maju. “Keinginan NU sejak awal sebenarnya, NU ingin ada kader NU yang menjadi gubernur. La dua kader yang layak adalah Gus Ipul dan mbak Khofifah. Upaya awal untuk memfasilitasi keduanya agar terjadi kesepakatan sudah dilakukan. Namun hingga saat ini bleng. Tidak ada perkembangan. Untuk itu, kita dalam posisi nol," kata Kiai Mutawakil.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Miftachul Ahyar. Menurutnya, karena kondisinya sudah kaya begitu, maka alternatifnya NU secara kelembagaan harus dalam kondisi netral. “Kita tidak membatasi hak politik warga. Boleh mendukung. Tapi tidak secara kelembagaan. Secara personal dipersilahkan," tandas Kiai Miftah.

Pada rapat pleno yang dipimpin oleh Sekretaris PWNu Jatim, H Mashudi Muchtar dihairi seluruh pengurus PWNU Jatim. Baik  syuriyah, tanfidziyah, lembaga, lanjnah dan badan otonom. Termasuk, Mulimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU dan lainnya. Dan seluruh banom dan lembaga sepakat mendukung langkah PWNU tersebut.

Kontributor: Imam Kusnin

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Terkait