Rayakan 1 Muharam, Lesbumi di Jember Gelar Lomba Kenalkan NU kepada Anak-anak
Jumat, 21 Agustus 2020 | 13:15 WIB
Tampak suasana lomba Memindah Bendera NU (untuk anak-anak) yang digelar Lesbumi MWCNU ledokombo, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Jember, NU Online
Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) MWCNU Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, cukup kreatif dalam memperingati tahun baru Islam 1442 Hijriah. Tidak perlu dana banyak untuk merayakan tanggal 1 Muharam itu, namun kegiatan yang dilakukan cukup mendidik bagi anak-anak, khususnya terkait dengan tahun baru Islam, NU, dan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Acara yang bertitel Festival Muharam itu digelar di halaman masjid Nuruzzaman, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember, Kamis (20/8).
Setidaknya ada empat jenis lomba dalam kegiatan tersebut. Semuanya terkait dengan ke-NU-an dan 1 Muharam. Namun yang cukup menarik adalah lomba memindah Bendera NU. Lomba ini diikuti oleh 70 anak usia dini dan usia sekolah dasar (SD). Properti lomba adalah botol-botol dijejer di tanah lapang. Setiap botol diisi 4 bendera yang bertuliskan NU, hari lahir NU, HUT RI, dan tanggal kemerdekaan RI. Bendera-berdera yang sudah diberi tiang kecil itu, dimasukkan ke dalam botol. Peserta diharuskan mengambil satu persatu bendera untuk dipindah ke botol yang masih kosong. Jarak antara botol yang berisi bendera dengan botol yang kosong, sekitar 50 meter. Sehingga peserta harus adu lari untuk cepat-cepatan memindah bendera.
Namun pengambilan dan pemindahan bendera harus dilakukan secara berurutan, yaitu dimulai dari bendera yang bertuliskan NU, hari lahir NU, HUT RI, hingga tanggal kemerdekaan RI.
“Ini cara kita untuk mengenalkan NU kepada anak-anak usia dini dan mengenalkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI sekaligus dengan tanggalnya,” ujar Ketua Lesbumi MWCNU Ledokombo, Kabupaten Jember, Muhammad Lefand kepada NU Online di sela-sela acara.
Lomba tersebut, kata Lefand, dimaksudkan untuk melestarikan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang diawali dengan pengenalan terhadap NU. Di samping itu, juga untuk memupuk rasa kebangsaan di hati bibit-bibit muda NU. Menurut Lefand, kedua hal tersebut penting dilakukan mengingat saat ini begitu banyak game dan tontonan yang cukup menarik minat anak-anak, sehingga berpotensi melupakan NU.
“Saya kira yang penting juga para orang tuanya perlu diingatkan agar mengenalkan NU kepada anak-anaknya sejak dini,” harapnya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Pengurus Ranting Muslimat NU Sembersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember, Siti Latifah. Menurutnya, memperkenalkan NU pada anak sejak dini adalah suatu keharusan.
“Ini merupakan ranahnya orang tua sebenarnya. Jangan sampai kita (orang tua) lupa memperkenalkan NU kepada anak-anak. Meskipun misalnya di sebuah desa, NU sudah kuat, tapi jika tidak ada perhatian untuk ‘mewariskan’ NU, maka ya tinggal menunggu waktu untuk habis,” urainya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz