Tahun Baru Hijriah, Momentum Pahami Hijrah dengan Baik dan Benar
Kamis, 20 Agustus 2020 | 02:35 WIB
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Di tahun baru Hijriyah ini, Pengasuh Pesantren Motivasi Indonesia, Setu, Bekasi KH Ahmad Nurul Huda Haem berpesan kepada umat Islam yang bermaksud hijrah dari kehidupannya yang lalu. Menurutnya, hijrah harus dipahami dengan baik dan benar, jangan sampai aktivitas hijrah yang dilakukan itu justru membuat diri merasa lebih baik seraya menuding orang lain salah jalan.
“Recent updates (kabar terkini) menunjukkan fenomena hijrah yang sangat hebat. Ini kegembiraan komunal yang dahsyat. Semua merayakan dengan sukacita,” kata Kiai Nurul Huda, Rabu (19/8) malam.
Bahkan, lanjutnya, beberapa orang yang sedang larut dalam impitan masalah, termasuk utang dan jodoh, terlihat sangat larut dalam kebahagiaan menyambut tahun baru Islam 1442 Hijriah.
“Momentum hijrah memang fenomenal. Semoga kita benar-benar dapat mengaktualisasikan hijrah agar setara antara perayaan, pemaknaan, dan pengaplikasiannya,” jelas Ayah Enha, begitu ia akrab disapa oleh santri-santrinya.
Ia menjelaskan bahwa secara umum, hijrah berarti berpindah tempat. Makna tersebut, menurutnya, tentu saja terdapat sebuah reframing (pembingkaian kembali) atas sebuah kondisi yang lama menuju yang terbarukan.
“Secara sederhana, energi terbarukan didefinisikan sebagai energi yang dapat diperoleh ulang (terbarukan) seperti sinar matahari dan angin. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan,” jelas salah seorang pengurus di Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Berkenaan dengan itu, ia menyebut bahwa spirit Muharam di tahun baru ini juga sebaiknya memberikan energi terbarukan agar menggantikan mentalitas pecundang, yang mungkin masih ada di tahun-tahun sebelumnya.
“Sebagaimana engkau ceria dalam tahun baru ini, maka sebaiknya tak lagi ada kegalauan yang menyiksamu. Biarkan tahun baru ini membakar semua penat dan beban karena spiritnya telah menyalakan energi baru yang terbarukan,” jelasnya.
Ayah Enha kemudian mengutip Surat An-Nisa ayat 100. “Barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Karenanya, ia mengajak siapa pun untuk secara total melakukan hijrah dengan pemahaman yang baik dan benar. Menghijrahkan hati, akal, aksi, dan bahkan hidup menuju fungsinya masing-masing.
“(Mari) hijrahkan hati menuju kebeningannya, hijrahkan akal menuju kearifannya, hijrahkan aksi menuju kecemerlangannya, dan hijrahkan hidup menuju kebermanfaatannya. Selamat Tahun Baru 1 Muharam 1442 Hijriah,” tandasnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua