New South Wales, NU Online
Spirit menebar Islam rahmatan lil alamin sekaligus merawat tradisi masyarakat Indonesia terus terpelihara dengan baik meski hidup di luar negeri. Setidaknya itu pesan penting yang ingin dihadirkan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand saat menggelar pengajian dan buka puasa bersama komunitas warga NU di Youth Balmore Center, wilayah New South Wales, Australia, Sabtu (16/4/2022).
Kegiatan rutin yang digelar di bulan Ramadhan ini sebelumnya sempat terhenti cukup lama karena pandemi Covid-19. Pada tahun ini PCINU Australia-New Zealand kembali menggelar pengajian dengan menghadirkan Sekretaris LD PBNU, KH Badruttamam sebagai narasumber.
"Alhamdulilah kegiatan sukses, ratusan warga NU dari berbagai penjuru di Sydney Raya datang. Kami bisa bersilaturahmi, saling menguatkan, saling berbagi banyak hal," ujar ketua panitia, Imam Malik.
Ratusan warga NU terlihat cukup antusias mengisi ruang Youth Balmore Center, yang juga dipergunakan sebagai Taman Pendidikan Qur’an Ma’arif NU Sydney. Beberapa warga NU datang dari berbagai tempat, seperti Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide, Perth dan Auckland, untuk berkumpul sembari melepas kerinduan setelah hampir dua tahun tidak bertemu dengan kawan-kawannya.
Sukron Makmun, mahasiswa doktoral di Western Sydney University, misalnya. Meski harus menempuh perjalanan cukup jauh, ia merasa senang dan gembira bisa berkumpul dengan teman-teman komunitas Nahdliyin. "Saya tadi sempat lupa, sehingga saya datang telat, meski jauh saya tetap datang karena saya rindu suasana di kampung," ujar dia.
Saat mengisi pengajian, KH Badruttamam menegaskan agar warga NU terus menjaga diri dari hawa nafsu, terlebih dalam konteks mengelola media sosial. Menurutnya, media sosial yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat dunia harus diisi dengan pesan-pesan kebaikan, tidak menebar fitnah, apalagi menjadi ajang permusuhan, atau medan perdebatan yang tak faedah.
Sementara itu Ketua Tanfidziyah PCINU Australia-New Zealand, KH Yusdi Maksum mewanti-wanti agar warga NU selalu berbuat baik, membantu antarsesama, saling menguatkan dan tetap menampilkan Islam ramah sesuai dengan ajaran-ajaran NU, terutama di negeri orang.
Baca Juga
Apakah Shalat Tarawih Dapat Diqadha?
Selain warga NU di Australia, kegiatan tersebut juga dihadiri beberapa perwakilan ormas lain, seperti pengurus Muhamadiyah New South Wales, perwakilan KJRI, dan komunitas Islam lainnya.
Acara kemudian ditutup dengan shalat tarawih berjamaah. Rais Syuriyah NU Australia-NZ, KH Emil Idad didaulat menjadi imam shalat. Sebelumnya ia menginformasikan bahwa shalat tarawih hanya akan berlangsung delapan rakaat.
"Kita akan melaksanakan shalat jamaah shalat tarawih delapan rakaat di tempat ini, karena ada banyak non-NU yang ikut, sedangkan bagi warga NU bisa dilanjutkan di rumah agar kita bisa bersama-sama dan lebih inklusif," ujar dia disambut bahagia para jamaah.
Kontributor: Slamet Thohari
Editor: Kendi Setiawan