KAIFA NU Australia-Selandia Baru Adakan Halal Bihalal dan Pengajian
Sabtu, 21 Mei 2022 | 19:30 WIB
Suasana Halal Bihalal yang digelar PCINU Australia-Selandia Baru di Salamah College, New South Wales, Sabtu (21/5/2022). (Foto: Dok PCINU ANZ)
New South Wales, NU Online
Jamaah Pengajian Kajian Islam Kaffah atau disingkat KAIFA yang berada di bawah naungan PCINU Australia-Selandia Baru wilayah New South Wales mengadakan Halal Bihalal sekaligus pengajian umum di Salamah College, New South Wales, Sabtu (21/5/2022).
Bertajuk Islam Rahmatan lil Alamin, pengajian disampaikan oleh Syekh Ibrahim el-Shafie, seorang ulama keturunan langsung Imam as-Syafi’i yang kini menjabat sebagai Deputy Chairman of Darul Fatwa, Australia.
Dalam kesempatan tersebut, Syekh Ibrahim mengatakan bahwa agama Islam adalah agama perdamaian, sesuai dengan makna kata ‘salama’ yang berarti damai. “Dengan demikian, siapa yang memeluk Islam berarti pasrah kepada Tuhan dan selalu selalu berperilaku damai,” paparnya.
Ulama penting di Australia tersebut juga mengatakan sangat senang dan merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah (host) dan menjalin hubungan erat dengan komunitas Nahdlatul Ulama di Australia, karena ada hubungan era tantara NU dan Darul Fatwa, yaitu sama-sama mengusung Islam moderat.
Rais Syuriyah Nahdlatul Ulama Australia-Selandia Baru, KH Emil Idad, dalam sambutannya mengatakan, silaturahmi itu penting untuk menjernihkan kembali apa-apa selama setahun mungkin mengganjal.
“Halal Bihalal adalah acara menjernihkan dan menggampangkan urusan yang selama ini menjadi masalah pada setiap seorang, sehingga dengan halal bi halal, dengan silaturahmi, semua dapat herhapus, semua menjadi gampang, tak lagi jadi beban,” tuturnya dalam rilis yang diterima NU Online, Sabtu (21/5/2022).
Ia juga menegaskan bahwa NU selalu menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi, mengapresiasi satu (kelompok, ed) dengan yang lain. “Kita selalu terbuka dan akan bersahabat dengan siapa saja, terutama di negeri Kanguru yang memang beragam sekali kebudayaannya,” imbuh Kiai Emil.
Khotibul Umam, salah seorang warga NU asli Lamongan yang menjadi peserta acara itu mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. Karena dapat mengenal berbagai organisasi Islam di Sydney yang mau datang di acara NU.
“Selain itu, saya juga senang karena tadi panitia memberikan saya brekat. Ini kan NU banget, jadi kayak di Lamongan,” ujarnya berkelakar.
Ketua panitia acara Ahmad Abrori mengatakan bahwa acara ini merupakan ajang silaturahmi. “Kami ingin menujukkan bahwa walaupun di luar negeri orang-orang NU tetap menjaga tradisi baik yaitu silaturahmi, terutama di saat hari raya,” ujar mahasiswa Doktoral di Western Sydney University ini.
Ratusan warga NU dari berbagai latar belakang hadir dalam acara ini. Ada yang sedang menjadi mahasiswa, bekerja (permanent residence) atau orang Indonesia yang sudah menjadi warga Australia.
Acara tersebut juga mengundang lembaga-lembaga lain di seluruh Sydney, seperti Muhamadiyah, Dompet Duafa, Komunitas Minang SaIyo, dan lain lain. Acara ini juga dihadiri perwakilan Konjen RI untuk Sydney.
Chatibul Umam berterima kasih kepada NU Australia yang telah mengadakan acara tersebut sehingga kegiatan komunitas Indonesia hidup.
Kontributor: Ahmad Naufa KF
Editor: Musthofa Asrori