Masjid Khalid bin Walid di Gaza Luluh Lantak Dihantam Rudal Israel
Sabtu, 11 November 2023 | 07:00 WIB
Masjid Khalid bin Walid di Bani Suhaila Khan Younis, Gaza, Palestina seketika rata dengan tanah usai dihantam rudal Israel, Kamis (9/11/2023). (Foto: Tangkapan layar X Gaza Notifications)
Jakarta, NU Online
Masjid Khalid bin Walid yang terletak di Bani Suhaila Khan Younis, Gaza, Palestina seketika rata dengan tanah usai dihantam rudal milik Israel pada Kamis (9/11/2023).
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak serangan udara Israel menghancurkan Masjid Khalid bin Walid hanya dalam waktu sepersekian detik.
Video dengan durasi 11 detik yang diunggah oleh akun X Gaza Notifications merekam momen tepat sebelum Israel meluncurkan rudal yang menghantam masjid tersebut. Tepat pada detik keenam, masjid yang masih berdiri kokoh hingga siang hari itu seketika luluh lantak.
Sebelumnya, serangan udara Israel pada hari Rabu (8/11/2023) merusak dua masjid di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, sehingga jumlah masjid yang hancur total dalam konflik saat ini menjadi 59 dan masjid yang hancur sebagian menjadi 136, menurut Kementerian Dalam Negeri.
"Pesawat pendudukan Israel membom dan menghancurkan sepenuhnya masjid Khalid bin al-Walid dan Al-Ikhlas di Khan Younis," kata sebuah pernyataan kementerian, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Juru Bicara Kementerian Wakaf Ikrami al-Mudallal, menambahkan bahwa Israel juga menargetkan masjid ketiga di Gaza, Masjid Al-Sahwa.
Dalam catatannya, Israel telah melancarkan serangan ke 195 masjid dan tiga gereja sejak meletusnya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Mentargetkan fasilitas sipil seperti rumah ibadah adalah pelanggaran aturan perang. Israel berdalih bahwa kelompok Hamas bersembunyi di dalam dan di sekitar situs-situs ini.
Sebanyak 10.569 orang Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, telah terbunuh sejak saat itu. Sementara itu, jumlah korban tewas Israel hampir 1.600.
Selain rumah ibadah, militer Israel juga telah menargetkan fasilitas umum lain, salah satunya rumah sakit. Serangan terhadap kompleks rumah sakit tidak hanya berdampak pada ribuan pasien tetapi juga sekitar 122.000 pengungsi Palestina yang berlindung di fasilitas tersebut selama pemboman yang tak henti-hentinya dilakukan oleh Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan tank-tank Israel pada hari Jumat mengepung empat rumah sakit dari segala penjuru. Keempatnya adalah Rumah Sakit al-Rantisi, Rumah Sakit al-Nasr, dan Rumah sakit mata dan kesehatan jiwa, sebagaimana dilansir Al Jazeera. Israel juga telah menargetkan kompleks RS Indonesia.
Sekitar 1.000 orang mencari perlindungan di al-Rantisi, satu-satunya rumah sakit di Gaza yang khusus merawat anak-anak penderita kanker. Israel baru-baru ini menyerang kendaraan di luar al-Rantisi, yang terletak di utara Gaza.
Kompleks Rumah Sakit al-Shifa yang merupakan fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza juga harus senasib, dihantam oleh rudal Israel semalaman. Serangan tersebut bukan hanya terjadi satu kali saja.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel telah mengebom gedung Rumah Sakit al-Shifa sebanyak lima kali sejak Kamis (9/11/2023) malam.
Al-Shifa adalah rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. Meskipun al-Shifa memiliki kapasitas untuk 700 pasien, saat ini ia merawat sekitar 5.000 pasien, menurut Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF).