NU dan Muhammadiyah Terima Zayed Award, Presiden Jokowi: Membanggakan Bangsa Indonesia
Selasa, 6 Februari 2024 | 08:00 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam anugerah Zayed Award for Human Fraternity, Senin (6/2/2024) malam di Abu Dhabi, UEA. (Foto: dok. istimewa)
Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menerima anugerah Zayed Award for Human Fraternity 2024. Penghargaan itu diterima secara langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (5/2/2024).
Melalui rekaman video, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa anugerah yang diberikan kepada dua organisasi terkemuka di Indonesia itu merupakan satu kebanggaan bukan hanya bagi warga NU dan Muhammadiyah saja, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.
"Penganugerahan Zayed for Human Fraternity ini memberikan kebanggaan yang luar biasa bagi kami, bukan hanya bagi keluarga besar NU dan Muhammadiyah saja, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Karenanya, ia mengucapkan terima kasih atas anugerah yang diberikan kepada NU dan Muhammadiyah tersebut atas peranan besar kedua organisasi ini dalam membangun kemanusiaan.
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus atas penghargaan Zayed for Human Fraternity yang kali ini dianugerahkan kepada dua organisasi Islam terkemuka di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah," katanya.
Apalagi, lanjut Presiden Jokowi, penghargaan ini merupakan yang pertama kali diberikan kepada organisasi di kawasan Asia. "Hal ini sungguh sangat membanggakan bagi kami bangsa Indonesia," ujarnya.
Zayed Award for Human Fraternity yang diperoleh NU dan Muhammadiyah dan Dokumen Persaudaraan Manusia yang telah ditandatangani Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad al-Thayyeb lima tahun yang lalu memberi inspirasi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemanusiaan di dunia.
"Akan semakin memotivasi dan menginspirasi bangsa Indonesia untuk selalu menjaga nilai-nilai kemanusiaan, menjaga toleransi dan kemanusiaan, untuk membangun dunia yang lebih adil, lebih makmur, lebih damai dan sejahtera," ujarnya.
Dalam tayangan video juga terdapat pandangan dari Bhante Sri Pannavaro Mahathera, Ketua Sangha Theravada Indonesia. Ia menyampaikan bahwa NU merupakan organisasi yang mengabdikan dirinya untuk persatuan Indonesia. "NU Sangat berkhidmat terhadap kebhinnekatunggalikaan Indonesia," ujarnya.
Namun, upaya itu tidak bisa dilakukan sendirian. Karenanya, perlu kesalingan satu sama lain, bahu-membahu, dan tolong-menolong. "Kita harus cinta satu sama lain, menolong satu sama lain," katanya.
Gus Yahya dalam tayangan video singkat juga menegaskan bahwa NU memang didirikan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. "NU sejak didirikannya melakukan upaya yang kita arahkan kepada peningkatan kualitas hidup manusia," ujarnya.