Nasional HARLAH KE-101 NU

Terinsipirasi KH Ahmad Shiddiq, Gus Yahya Sebut Trilogi Ukhuwah Tanda Kuatnya Kehadiran NU

Rabu, 31 Januari 2024 | 13:00 WIB

Terinsipirasi KH Ahmad Shiddiq, Gus Yahya Sebut Trilogi Ukhuwah Tanda Kuatnya Kehadiran NU

Gus Yahya saat berpidato dalam Resepsi Harlah Ke-101 NU di UNU Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). (Foto: tangkapan layar Youtube NU Online)

Yogyakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terinspirasi oleh Rais ‘Aam PBNU KH Ahmad Shiddiq yang mencetuskan konsep Trilogi Ukhuwah (tiga model persaudaraan) pada Muktamar Ke-27 NU tahun 1984. 


Gus Yahya menyebut Trilogi Ukhuwah itu sebagai tanda dari kuatnya kehadiran NU di Indonesia, bahkan di dunia. Ia juga mengatakan, trilogi tersebut merupakan bagian dari dasar-dasar kerangka keagamaan.


"Dasar-dasar kerangka keagamaan yaitu mengenai trilogi keagaaman persaudaraan sesama Muslim atau ukhuwah islamiyah, persaudaraan di antara anak-anak bangsa atau ukhuwah wathaniyah, dan persaudaraan sesama kemanusiaan atau ukhuwah basyariyah," katanya dalam Resepsi Harlah Ke-101 NU di UNU Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).


Bagi Gus Yahya, persaudaraan yang dibangun akan melahirkan buah, yaitu tatanan kehidupan yang lebih baik berupa keseimbangan hidup untuk seluruh lapisan masyarakat.


"Selama ini persaudaraan, kebersaman, perdamaian, toleransi, tatanan dan harmoni terus menjadi penanda yang paling kuat dari kehadiran Nahdlatul Ulama," jelasnya.


Karena terinspirasi dari KH Ahmad Shiddiq, Gus Yahya secara khusus menyerahkan penghargaan atas jasa-jasa yang telah diberikan. Penghargaan itu diberikan kepada perwakilan keluarga yaitu putra KH Ahmad Shiddiq, KH Balya Firjon Balman


"Hadir dari perwakilan keluarga Ahmad Shiddiq yaitu KH Balya Firjon Barlman salah seorang putra beliau. Mohon berdiri, menerima penghargaan atas nama keluarga yang persembahkan kepada KH Ahmad Shiddiq atas jasa-jasa beliau," ucap Gus Yahya.


Lebih lanjut, Gus Yahya mengatakan bahwa pada 101 tahun yang lalu saa NU resmi didirikan, Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari menyampaikan pentingnya pembentukan masyarakat secara kuat sehingga perlu dibentuknya kesatuan secara menyeluruh.


"Pesan dalam pidato beliau yang paling penting dalam masyarakat adalah kebersatuan. Jika masyarakat bersatu dalam persaudaraan akan tumbuh menjadi mayarakat yang kuat," tegas Gus Yahya.


Gus Yahya pun menegaskan bahwa hingga saat ini dan sampai selamanya, tekad NU tidak akan luntur untuk terus mengabdi kepada bangsa yang sangat dicintai oleh seluruh warga Indonesia terutama warga Nahdliyin.


"Tekad NU tidak akan luntur untuk terus mengabdi kepada bangsa yang sangat dicintai dan mengabdi kepada kemanusiaan sekuat-kuatnya," jelas Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.