Panas di Arafah Lebih dari 40 Derajat Celcius, Ini yang Harus Diperhatikan Jemaah Haji
Ahad, 4 Agustus 2019 | 17:00 WIB
Tim Promotif dan Preventif Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Muhammad Dong mengingatkan para jemaah haji untuk terus menjaga stamina dan kesehatan jelang puncak ibadah haji yakni wukuf di Arafah yang akan dilaksanakan pada Sabtu 10 Agustus 2019.
Ia menegaskan, kesehatan menjadi faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah wukuf. Ditambah lagi kondisi suhu Padang Arafah saat ini yang mencapai di atas 40 derajat celcius harus diantisipasi oleh para jemaah.
"Tidak mungkin ibadah akan maksimal jika tidak sehat," tegasnya saat memberi penyuluhan pada jemaah kelompok terbang (kloter) 51, 53, dan 55 yang berada di Hotel Al Zaer Mashaer 114 Syisyah, Makkah, Ahad (4/8).
Menyikapi kondisi ini pihaknya terus melakukan penyuluhan dan mengingatkan jemaah untuk melakukan tindakan antisipatif sebelum dan selama proses Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Di antaranya yang pertama adalah menghindari dehidrasi.
"Jangan sampai dehidrasi. Caranya minum sesering mungkin jangan tunggu haus. Hindari dehidrasi dengan minum oralit satu bungkus dilarutkan ke 600 ml air, setiap hari" sarannya kepada jemaah yang memenuhi mushala hotel tersebut.
Menurutnya orang yang terkena dehidrasi mudah untuk diserang penyakit dan penyakit yang diderita gampang kambuh. "Banyak kasus jemaah yang masuk klinik kami disebabkan karena dehidrasi. Buktinya ketika diinfus satu sampai dua botol berangsur cepat sehat," ujarnya.
Selanjutnya, jemaah harus mengenakan alat pelindung diri (APD) saat beraktivitas. APD tersebut terdiri dari payung putih untuk menolak panas dan menghindari heatstroke (panas), handuk yang dibasahi, kacamata hitam, masker, sprayer yang diisi zam zam dan alas kaki.
"Perbanyak istirahat. Jangan habiskan tenaganya sekarang. Fokuskan untuk meraih puncak haji wukuf di Arafah," anjurnya.
Pola makan dan hidup juga harus diperhatikan dengan banyak makan buah dan sayur-sayuran. Selain itu ia mengingatkan jemaah untuk menghindari stres.
"Serahkan segalanya kepada Allah. Jika ada masalah di tanah air serahkan kepada Allah di tanah suci ini. Insyaallah semua akan menemukan solusinya," katanya.
Selain mabrur dalam ibadah, lanjutnya, mabrur dalam kesehatan juga penting untuk diraih. Salah satu contoh kemabruran kesehatan yakni perihal kebiasaan merokok. Jika di tanah air memiliki kebiasaan merokok, maka Makkah dan Madinah menurutnya menjadi tempat pertobatan terbaik untuk menghentikan kebiasaan tersebut
"Merokok tidak hanya merugikan diri sendiri tapi merugikan orang lain juga," pungkasnya. (Muhammad Faizin)