Internasional

PCINU Yaman Adakan Ziarah Ilmu, Menyingkap Manuskrip Klasik Cendekiawan Muslim di Tarim

Rabu, 8 Januari 2025 | 16:45 WIB

PCINU Yaman Adakan Ziarah Ilmu, Menyingkap Manuskrip Klasik Cendekiawan Muslim di Tarim

Jajaran PCINU Yaman saat sedang ziarah ilmu ke Perpustakaan Ahgaff di Tarim. (Foto: dok. PCINU Yaman)

Tarim, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman mengadakan Ziarah Ilmu dan Sejarah dengan mengunjungi salah satu perpustakaan manuskrip di Kota Tarim, pada Senin (6/1/2025).


Program ini diprakarsai oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) sebagai rangkaian Rihlah PCINU Yaman untuk mengisi liburan musim dingin.


Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan peninggalan karya tulis para cendekiawan Muslim berabad-abad silam, khususnya naskah-naskah ulama Hadramaut.


“Ada ribuan manuskrip yang disimpan di sini. Bahkan beberapa manuskrip membahas ilmu-ilmu seperti kedokteran, arsitektur, dan geografi. Memang warisan pengetahuan peradaban Islam sangat beragam, tidak terbatas pada ilmu agama,” ungkap Ketua LD PCINU Yaman Pasha Prawira, Rabu (8/1/2025).


Rombongan hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit dengan motor dari asrama untuk mengunjungi perpustakaan yang terletak di pusat kota Tarim itu. Di tengah suhu rendah yang cukup ekstrem, kegiatan ini disambut antusias oleh jajaran PCINU Yaman.


“Kunjungan kali ini luar biasa dan penuh manfaat. Kami bahkan diajak ke tempat-tempat yang tidak dibuka secara umum,” ujar Wakil Ketua PCINU Yaman Revi Fahrezi.  


Pada kesempatan ini, PCINU Yaman mengunjungi Perpustakaan Manuskrip Ahgaff yang terletak di sebelah Masjid Jami’ Tarim. Perpustakaan ini termasuk salah satu pusat manuskrip keislaman klasik di Yaman, bersanding dengan Perpustakaan Jami’ al-Kabir di Sana’a.


“Perpustakan Manuskrip Ahgaff terdiri dari beberapa perpustakaan pribadi milik keluarga terpelajar di Tarim, yang kemudian diwakafkan untuk kepentingan para penuntut ilmu,” tutur Wakil Kepala Perpustakaan Manuskrip Ahgaff Habib Abdul Qodir al-Junaid.


Beberapa keluarga yang diketahui telah mewakafkan perpustakaan mereka adalah keluarga al-Kaff, bin Sahid, al-Junaid, al-Haddad, bin Yahya, dan al-‘Aidarus.


Selain itu, terdapat Perpustakaan Sultan dan Perpustakaan Ribath yang memiliki koleksi utama berupa manuskrip dengan menyimpan lebih dari 6200 judul dari berbagai disiplin ilmu.


Manuskrip-manuskrip langka

Terdapat beberapa manuskrip langka yang dipamerkan secara umum. Di antaranya kitab Al-Qanun fi al-Tibb (Hukum dalam Pengobatan) karya Ibn Sina.  Manuskrip ini merupakan sebuah disiplin ilmu kedokteran yang sudah berusia lebih dari 800 tahun. Karya Ibn Sina itu sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia dan digunakan sebagai referensi pengajaran di universitas-universitas Eropa hingga masa modern.  


Manuskrip berikutnya adalah Kitab ‘Unwan asy-Syarf al-Wafi karya Isma’il bin Abi Bakr al-Muqri, sebuah kitab yang membahas lima disiplin ilmu. Kitab ini mencakup ilmu fiqih, ‘arudh (prosa), sejarah, nahwu (tata bahasa), dan qafiyah (sajak). Keunikan kitab ini adalah teks yang dapat dibaca secara horizontal maupun vertikal dengan lima disiplin ilmu yang berbeda dalam satu kalimat.

 
Syair Diwan Ibn Muqri yang dipamerkan. (Foto: dok. PCINU Yaman) 


Dalam karya yang berbeda, Ibn Muqri juga memiliki kumpulan syair yang dipamerkan oleh perpustakaan ini, yaitu Diwan Ibn Muqri.


“Menariknya, setiap sajak dalam syair ini disusun secara palindrom. Satu sajak syair dapat dibaca dari kanan ke kiri dengan mengandung makna pujian, atau dari kiri ke kanan yang menunjukkan celaan,” terang Habib Abdul Qodir.


Perpustakaan ini terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu bagian manuskrip, cetakan, perbaikan dan penjilidan, serta digitalisasi. Pelayanannya dalam sehari hari meliputi kategorisasi manuskrip, membuat kartu identifikasi buku, penerjemahan manuskrip, serta pelayanan terhadap para peneliti dan pelajar yang berkunjung.


Perpustakaan ini juga memiliki bengkel perbaikan dan penjilidan. Manuskrip yang rusak bisa diperbaiki dan dijilid ulang. Selain itu, perpustakaan memotret manuskrip menggunakan kamera khusus (fotokopi digital) dan menyimpan salinannya sebagai proses digitalisasi.


Kendala proses perawatan

Seringkali, proses perawatan manuskrip mendapatkan kendala kerusakan akibat kelembapan, serangan serangga maupun kerusakan fisik dan pengikisan.


Untuk menanggulanginya, perpustakaan ini menggunakan kotak penyimpanan khusus yang terbuat dari karton tebal untuk melindungi manuskrip yang ada. Kotak ini memiliki harga yang cukup mahal karena di impor dari Jerman.


Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pihak perpustakaan mengingat kendala dalam memperoleh dana serta sumber daya akibat situasi ekonomi di Yaman.


Proses pengawasan

Dalam proses pengawasannya, perpustakaan memiliki dewan pengawas yang terdiri dari perwakilan keluarga yang telah mewakafkan buku-buku mereka. Mereka bertemu secara berkala untuk membahas pengelolaan perpustakaan ini.


Perpustakaan Manuskrip Ahgaff sudah dikenal secara lokal maupun internasional. Sejak berdirinya pada 1972 atas inisiasi Habib Hasan asy-Syathiri, perpustakaan ini sudah menerima kunjungan dari tokoh-tokoh penting dan pejabat negara, di antaranya Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi dan beberapa menteri dari Singapura.    


Kontributor: Ahmad Reza Febriansyah