Ribuan WNI di Thailand Telah Salurkan Hak Pilih pada Pemilu 2024, Lokasi TPS Mudah Dijangkau
Rabu, 14 Februari 2024 | 12:45 WIB
Jakarta, NU Online
Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Negeri Gajah Putih, Thailand turut berpartisipasi dalam pemilihan umum (pemilu) 2024 dengan antusias. Salah satunya adalah Azizuddin Muhammad Nashafi yang tinggal di Bangmod, Bangkok, Thailand.
Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Thailand 2022-2023 itu menjelaskan, ia menggunakan fasilitas tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan suaranya. Dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 1.700-an, ia menyebut proses pemilihan cukup mudah dijangkau karena TPS berlokasi strategis yakni di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok.
“Jumlah DPT sekitar 1700-an. Lokasi mudah dijangkau karena ada di KBRI Bangkok,” ungkapnya kepada NU Online, Selasa (13/2/2024).
Pemilu kali ini merupakan pengalaman pertama Aziz di luar negeri. Ia mengungkapkan bahwa menjadi pemilih sekaligus panitia pemilu memberikan pengalaman yang seru, terutama terkait data pemilih yang sering berubah hingga hari pemungutan suara.
Ia juga menyebut, sekitar lebih dari 100 WNI sempat terkendala dan tidak terdaftar sebagai pemilih dalam DPT.
“DPK kemarin 100-an lebih,” ujar penerima Petchra Pra Jom Klao Doctoral Scholarship, sebuah beasiswa program master lanjut doktor keluaran King Mongkut's University of Technology Thonburi (KMUTT) Bangkok, Thailand itu.
Dalam menentukan pilihan, Aziz melakukan riset terkait rekam jejak, pengalaman, dan proses kampanye para kandidat.
Menurutnya, yang menarik dari pemilu di Thailand adalah waktu pemungutan suara yang lebih awal dan sebaran pemilih yang sangat luas sesuai wilayah negara, di mana ada dua lokasi pemungutan suara di Thailand, yaitu Bangkok dan Songkla. Selain TPS, metode pemungutan suara juga melibatkan Kotak Suara Keliling (KSK) dan pemungutan suara melalui pos.
“Waktu lebih pemungutan lebih awal. Sebaran pemilih sangat luas sesuai wilayah negaranya. Di Thailand ada 2, Bangkok dan Songkla. Metode pemungutan suara tidak hanya TPS tapi ada kotak suara keliling (KSK) dan pos,” paparnya.
Aziz menekankan pentingnya menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam menentukan pilihan. Ia juga mengingatkan bahwa pemilu tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga melibatkan pemilihan legislatif yang membutuhkan perhitungan yang matang.
“Tetap gunakan akal sehat dan hati yang jernih saat menentukan pilihan,” ucapnya.