Jakarta

GP Ansor Jakut Perkuat Literasi Digital dan Tangkal Narasi Negatif dengan Pelatihan Kreator Konten

Ahad, 16 November 2025 | 07:00 WIB

GP Ansor Jakut Perkuat Literasi Digital dan Tangkal Narasi Negatif dengan Pelatihan Kreator Konten

Suasana Pelatihan Konten Kreator yang digelar GP Ansor Jakarta Utara di Kantor PCNU Kota Jakarta Utara, Sabtu (15/11/2025). (Foto: NU Online Jakarta/Khoirul)

Jakarta Utara, NU Online Jakarta

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Utara menyelenggarakan Pelatihan Konten Kreator di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Jakarta, Sabtu (15/11/2025). Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan literasi digital dan kemampuan pengelolaan media bagi para kader.

 

Ketua GP Ansor Jakarta Utara Muhammad Sufyan Hadi menegaskan pelatihan ini penting untuk memperkuat kesadaran dan kecakapan kader Ansor dan Banser dalam menghadapi derasnya arus informasi. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus framing negatif, misinformasi, hingga pelecehan terhadap nama baik kiai dan pesantren di berbagai platform digital.

 

"Di ruang digital, serangan terhadap kehormatan kiai dan pesantren sering kali dilakukan secara sistematis. Kita tidak bisa tinggal diam. Kader Ansor harus hadir dengan kemampuan dan kecakapan literasi digital yang memadai, agar mampu meluruskan informasi sekaligus menjaga martabat para ulama," ujarnya dalam pembukaan kegiatan.

 

Sufyan menambahkan literasi digital tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membuat konten, tetapi juga pemahaman tentang etika bermedia, keamanan informasi, serta kemampuan membaca struktur wacana dan propaganda digital.

 

"Ini momentum bagi kita, di sinilah lahir kader literasi digital yang bukan hanya mampu membuat konten, tetapi juga mampu mengawal nilai Aswaja, menjaga NKRI dan menyebarkan pesan kebaikan dengan cara kreatif, santun dan berdampak," tegasnya.

 

Menurutnya, medan perjuangan kini tidak lagi hanya di jalanan atau majelis, tetapi juga di layar gawai di mana narasi bisa membangun kekuatan atau meruntuhkan keyakinan.

 

"Karena itu, kader Ansor dan Banser tidak boleh tinggal diam. Kita harus hadir di ruang digital dengan skill, strategi dan karya yang berkualitas," ujarnya.

 

Sufyan menargetkan kegiatan ini dapat melahirkan tim kreatif di tiap PAC yang mampu menjadi garda depan dalam menjaga narasi dan marwah organisasi.

 

"Ansor dan Banser harus menjadi benteng peradaban, termasuk di dunia digital. Kita tidak hanya bertugas melindungi kiai dan pesantren secara fisik, tetapi juga menjaga kehormatan mereka di ruang virtual yang kini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," tegasnya.

 

Dalam pelatihan ini, para peserta mendapatkan materi teknik produksi konten kreatif, strategi komunikasi digital, cara membaca pola framing, serta metode menyusun narasi positif yang menekankan nilai-nilai kebangsaan, keislaman, dan kebermanfaatan sosial.

 

Narasumber Baihaqi Addakhil menekankan pentingnya kontra narasi yang tidak reaktif, tetapi berbasis data, edukatif, serta tetap menjaga adab dalam berdakwah di dunia maya.

 

Baihaqi menjelaskan kunci menjadi konten kreator adalah konsistensi di desain visual, waktu postingan, dan narasi yang disampaikan.

 

"Kuncinya adalah konsistensi di desain visual, waktu postingan dan narasi yang disampaikan. Narasi ini perlu keterampilan khusus agar bisa meningkatkan views," ucapnya.

 


Selengkapnya klik di sini.