Jateng

PCNU Cilacap Imbau Nahdliyin Shalat Ghaib untuk Korban Longsor

Senin, 24 November 2025 | 10:00 WIB

PCNU Cilacap Imbau Nahdliyin Shalat Ghaib untuk Korban Longsor

Shalat Ghaib dan doa bersama di penutupan Ops SAR Cilacap (Foto: Imam)

Cilacap, NU Online

Operasi pencarian korban bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, resmi ditutup pada Sabtu (22/11/2025) malam. Penutupan dilakukan setelah seluruh unsur relawan dan pemerintah menyatakan upaya pencarian telah mencapai tahap akhir.

 

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, H. Paiman Sahlan, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja maksimal seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana tersebut. Ia juga mengimbau kepada seluruh warga NU untuk melaksanakan shalat ghaib bagi para korban longsor.

 

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Cilacap dan seluruh relawan yang telah bekerja tanpa kenal lelah dalam membantu para korban bencana,” ujarnya diberitakan NU Online Jateng.

 

H. Paiman menegaskan bahwa NU Peduli Cilacap telah bergerak cepat sejak awal kejadian dengan menerjunkan relawan, mendirikan dapur umum, serta memberikan layanan medis bagi warga terdampak.

 

Secara khusus ia menyampaikan apresiasi kepada jajaran Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Cilacap yang bekerja penuh waktu di lapangan. Selain menangani longsor di Cibeunying, relawan LPBINU juga turun langsung saat banjir melanda wilayah Sidamulya, Kecamatan Wanareja.

 

“Keluarga besar NU Cilacap sangat kompak. Banyak yang rela berjibaku dengan lumpur, air kotor, dan hujan deras demi membantu sesama,” ungkapnya.

 

Ia turut menyebut peran struktur NU di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Majenang dan sekitarnya, Lembaga Kesehatan NU (LKNU), serta badan otonom seperti IPNU, IPPNU, dan GP Ansor beserta pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

 

Menurutnya, meski LPBINU Cilacap masih tergolong baru, namun kinerjanya dalam penanganan bencana sudah menunjukkan kapasitas yang mumpuni. “LPBINU sudah cukup ahli dalam menangani korban longsor maupun banjir. Ini bukti kesiapsiagaan NU dalam pelayanan kebencanaan,” ungkapnya.

 

Terkait imbauan shalat ghaib, H. Paiman menuturkan bahwa dirinya juga telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada Bupati Cilacap agar dapat dilaksanakan sebagai bagian penutup rangkaian operasi SAR.

 

“Pak Bupati kemarin sudah memahami bahwa shalat ghaib ini penting dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir dan penyempurna hak jenazah para korban,” imbuhnya.

 

Dengan ditutupnya operasi SAR, PCNU Cilacap berharap masyarakat tetap waspada menghadapi potensi bencana susulan, terutama memasuki musim hujan. Semangat gotong royong warga NU terus didorong agar menjadi kekuatan dalam menghadapi situasi darurat kemanusiaan.