Jateng

Banser Tanggap Bencana Intens Lakukan Evakuasi, 16 Korban Longsor Cibeunying Ditemukan

NU Online  ·  Rabu, 19 November 2025 | 07:00 WIB

Banser Tanggap Bencana Intens Lakukan Evakuasi, 16 Korban Longsor Cibeunying Ditemukan

Tim Banser Tanggap Bencana (Bagana) mengangkut alat semprot air guna mempermudah penanganan tanah labil saat proses pencarian korban. (Foto: dok Infokom Ansor Cilacap)

Cilacap, NU Online Jateng -

Banser Tanggap Bencana melaporkan telah ditemukan 16 korban tutup usia dari reruntuhan longsor desa Cibeunying Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap setelah ditemukan 3 korban pada Senin (17/11/2025). 

 

Relawan Bagana yang juga pengurus PC Ansor Cilacap, Samsul Bahri, melaporkan kondisi terkini dari lokasi kejadian. “Sekarang dari lokasi kejadian longsor di Desa Cibeunying. Hari ini ketemu ataupun ditemukan korban meninggal tiga lagi. Dan hari ini di hari kelima sudah ketemu sekitar 16 korban meninggal," ujar Samsul. 

 

Dia mengatakan, masih ada menyisakan tujuh area pencarian lagi. "Kami dari tim Bagana, dari tim relawan semuanya, baik Basarnas, BNPB, BPBD dan juga TNI/Polri selalu aktif untuk mencari korban‐korban yang masih ada yang masih tersisa. Mudah‐mudahan cuaca juga mendukung,” tandasnya. 

 

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Cilacap, Ahmad Fajrin Nida, menyampaikan duka yang mendalam atas terjadinya tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang.

 

Pernyataan tersebut disampaikan atas nama organisasi dan seluruh jajaran relawan, Banser, dan gerakan kemanusiaan yang bergerak dalam penanganan bencana.

 

“Atas nama pimpinan cabang GP Ansor Kabupaten Cilacap menyampaikan rasa duka yang mendalam atas terjadinya musibah tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang," ungkapnya. 

 

"Semoga para korban yang meninggal dunia diberikan husnul khotimah dan korban-korban yang selamat segera dipulihkan kembali kesehatannya dan dipulihkan kembali tempat tinggalnya,” tuturnya. 

 

Nida juga mengapresiasi gerak cepat tim relawan, khususnya Bagana dan berbagai pihak yang hadir di lokasi. 

 

“Mari kita bahu membahu saling membantu satu sama lain untuk menghadapi krisis yang sedang terjadi di Majenang. Semoga sahabat‐sahabat para relawan semuanya diberikan kesehatan dan kekuatan,” tuturnya. 

 

Data dan Perkembangan Terkini

Dilaporkan telah ditemukan sekitar 16 korban meninggal hingga hari kelima pencarian.

 

Masih terdapat sisa tujuh orang yang belum ditemukan dan dalam pencarian oleh tim gabungan. Tim yang terlibat meliputi relawan Bagana, Basarnas, BNPB, BPBD serta aparat TNI/Polri.

 

Cuaca disebut menjadi faktor penting dalam kelancaran pencarian. Sementara itu, meski informasi spesifik tentang longsor di Cibeunying sangat terbatas di sumber daring, salah satu laporan menyebut "longsor di Cibeunying Majenang, 21 Orang Masih Dalam Pencarian Tim SAR Gabungan.” 

 

Lokasi longsor di Majenang diperkirakan menyulitkan operasi pencarian karena medan, potensi cuaca buruk (hujan lebat), dan jumlah korban yang masih dalam pencarian. 

 

Perlu koordinasi antara instansi pemerintah daerah, badan penanggulangan bencana, dan relawan kemanusiaan untuk memastikan pencarian berjalan efektif dan korban mendapatkan penanganan yang layak.

 

Selengkapnya klik di sini.

 

Monitoring dan mitigasi jangka panjang, warga diimbau tetap waspada dan tidak mendekati tebing atay lereng yang longgar. Pemerintah akan melakukan pemantauan kondisi tanah atau tektonik di lokasi terdampak. 

 

BPBD dan instansi terkait akan terus merilis data pemutakhiran korban, kondisi rumah, dan kebutuhan warga terdampak.

 

Dibutuhkan dukungan kemanusiaan seperti logistik, tenaga medis, relawan, serta edukasi kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat terdampak.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang