Habib Anis bin Hamid Al-Habsyi saat menjelaskan kiat menjadi insan qur'ani. (Foto: Tangkapan Layar Youtube)
Lumajang, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Jam'iyyatul Qurra' Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Kraksaan Probolinggo, Habib Anis bin Hamid Al-Habsyi menjelaskan bagaimana seseorang bisa menjadi insan qur'ani.
Hal itu disampaikannya saat memotivasi para santri yang mengikuti wisuda tahfidz Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin, Lumajang, Rabu (22/06/2022). Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang,
"Kita kembali bersihkan niat kita dalam mengahafal Al-Qur'an, bukan karena mendapat beasiswa atau hal-hal duniawi. Tapi kita niatkan secara tulus karena Allah, karena ini yang disampaikan Rasulullah kepada Sayyidina Umar dulu," ujar pria yang juga seorang hafidz Al-Qur'an tersebut.
Syarat yang kedua, Habib Anis menyebutkan bahwa insan qur'ani atau yang disebut ahlul Qur'an selain hafal dan menjaga hafalannya, hendaknya ia juga bisa memahami isi kandungan Al-Qur'an yang dibaca.
"Selesai mengahafal, pahami tafsirnya agar bisa mentadabburi isi yang terkandung dalam Al-Qur'an," imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qur'an tersebut.
Menurut Habib Anis, yang paling penting dari itu semua adalah mengamalkan isi Al-Qur'an yang menjadi tahapan akhir setelah seseorang dapat memahami isi Al-Qur'an. "Maka, akan terbentuklah akhlak Al-Qur'an dan itulah yang disebut insan qur'ani," imbuhnya.
Habib Anis pun sangat mengapresiasi dan bersyukur dengan adanya ratusan santri yang diwisuda itu. Karena menurutnya, generasi para penghafal Al-Qur'an itulah nantinya yang akan menjadi lentera dan cahaya di dunia.
"Alhamdulillah, kita masih diberi nikmat melihat adik-adik kita yang wisuda tahfidz Al-Qur’an. Kita menyaksikan cahaya-cahaya Allah para wisudawan Al-Qur’an 30 juz, 10 juz, juz amma, munjiyat, karena mereka adalah cahaya," puji Habib Anis.
Habib Anis berpesan agar yang telah tuntas tersebut bisa menjaga hafalannya. Karena selain memang menjadi kewajiban, para penghafal Al-Qur'an diharap bisa mengingat perjuangan saat menghafal yang begitu berat dan sangat melelahkan, sehingga bisa menghargai hasil dari usahanya.
"Tetap jaga dan rawat Al-Qur'an sampai nanti pulang kepada Allah, karena Al-Qu'ran dapat memberi syafaat bagi dirinya dan keluarga," tandasnya.