Ilustrasi: Diare juga bisa mengakibatkan malnutrisi terutama terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun yang dapat mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh anak (Foto: Freepik)
Jakarta, NU Online
Diare adalah salah satu penyakit paling sering diderita oleh masyarakat Indonesia. Seseorang dikatakan menderita diare jika ia buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari. Biasanya kotoran mempunyai konsistensi yang lebih encer dibandingkan dengan kondisi normal.
dr Ita Fajria Tamim dalam tayangan video Youtube NU Online diunggah Senin (14/8/2023) menyebutkan bahwa ada dua macam diare yakni diare akut yang berlangsung hanya beberapa hari dan diare kronis yang berlangsung dalam jangka panjang.
"Diare kronis biasanya karena merupakan efek samping dari penyakit-penyakit lain yang kronis juga," ungkapnya.
Penyebab diare kronis menurutnya adalah makanan yang terkontaminasi oleh virus atau bakteri. Sementara rotavirus adalah penyebab paling banyak diare pada anak-anak. Diare juga bisa muncul dari adanya intoleransi pada makanan yang mengandung laktosa misalnya pada susu.
“Jadi orang-orang yang tidak bisa mentoleransi susu biasanya akan diare setelah mengkonsumsi susu. Selain itu diare juga disebabkan oleh adanya alergi makanan atau efek samping dari obat dan penyakit usus lainnya,” jelasnya.
Lalu apa saja pengobatan yang harus kita lakukan ketika menderita diare? dr Ita pun menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan yakni dengan minum obat diare, terutama yang mengandung attapulgite pektin maupun norit atau arak aktif. Kemudian minum oralit yang berfungsi untuk menggantikan cairan maupun garam yang hilang bersamaan dengan keluarnya feses.
Baca Juga
Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari
"Kemudian juga mengkonsumsi probiotik, dimana probiotik ini misalnya seperti yogurt bisa menambahkan jumlah bakteri baik yang ada dalam usus. Selain itu probiotik juga bisa untuk meningkatkan kinerja usus selanjutnya,” jelasnya.
Selanjutnya, perlu juga menghindari makanan-makanan yang bisa meningkatkan gas dalam saluran pencernaan seperti susu, buah sayur, dan lain sebagainya. Hal ini ditujukan agar kondisi usus semakin membaik.
Diare menurutnya sangat berbahaya jika tidak diatasi dengan baik terutama pada anak-anak karena bisa menimbulkan dehidrasi ringan sampai dengan berat. Dehidrasi berat bisa mengakibatkan seseorang meninggal.
“Oleh karena itu penanganan cairan pada pasien diare sangatlah penting,” jelasnya.
Dampak diare lainnya adalah luasnya infeksi sampai ke seluruh tubuh jika infeksi penyebab diare tidak segera ditangani. Diare juga bisa mengakibatkan malnutrisi terutama terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun yang dapat mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh anak.
“Diare juga bisa mengakibatkan ketidakseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh juga mengakibatkan kulit di sekitar anus mengalami iritasi,” jelasnya.
Cara paling utama mencegah diare menurutnya adalah selalu menjaga sanitasi tubuh terutama tangan. Selalu mencuci tangan dengan sabun terutama setelah buang air besar dan memegang barang-barang yang tidak steril.
“Pastikan kita mengkonsumsi makanan yang sudah dimasak dengan sempurna sudah matang sempurna dan juga mengkonsumsi air yang tidak terkontaminasi oleh bakteri,” pungkasnya.