10 Ribu Dosis Vaksin Cacar Monyet Bakal Disiapkan Pemerintah
Senin, 22 Agustus 2022 | 22:00 WIB
Jakarta, NU Online
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Mohammad Syahril menyampaikan pemerintah sedang menyiapkan pengadaan vaksin cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.
Sedikitnya, 10.000 dosis vaksin cacar monyet akan disiapkan. Upaya ini dilakukan seiring temuan kasus perdana cacar monyet di Indonesia pada laki-laki 27 tahun asal Jakarta.
“Insyaallah ada sekitar 10.000 vaksin yang kita adakan,” katanya dalam konferensi pers ‘Penemuan Pasien Pertama Terkonfirmasi Cacar Monyet, Sabtu (20/8/2022) lalu.
Syahril mengatakan, pemberian vaksin akan dilakukan kepada pasien terjangkit cacar monyet dan orang dengan kontak erat dengan penderita.
Ia menambahkan, pengadaan vaksin cacar monyet masih dalam proses. Kemenkes juga harus mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
"Saat ini, ada dua atau tiga negara yang sedang melakukan vaksinasi (cacar monyet) dan kita juga sedang memproses untuk pengadaannya (vaksin). Tentu saja harus melalui rekomendasi dari Badan POM," tambah dia.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa dari 40 ribu kasus konfirmasi cacar monyet di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 12 orang dilaporkan meninggal terinfeksi. Hal itu, sambung Budi, menunjukan fatality rate atau tingkat kematian kasus akibat cacar monyet masih dalam kategori rendah, berkisar 0,4 hingga 0,5 persen.
“Tidak usah terlalu khawatir. Pesan saya, jaga prokes, jaga kebersihan. Kalau ada orang bergejala bintik-bintik, hindari bersentuhan fisik,” kata Budi dalam konferensi pers ‘The 3rd G20 Health Working Group’, Senin (22/8/2022).
Ia juga melihat kasus cacar monyet di Indonesia tidak tergolong fatal. Hal ini merujuk pada temuan kasus perdana di Indonesia pada laki-laki usia 27 tahun yang tidak menunjukkan gejala berat, meski dikabarkan sempat mengalami gejala demam dan pembesaran kelenjar limpa.
Pasien tersebut juga dilaporkan mengalami gejala lain seperti ruam di muka, telapak tangan, dan sekitar genetalia atau alat kelamin.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syakir NF