Meski Sibuk Bekerja, Warga Indonesia di Hong Kong Dirikan Grup Rebana Al-Hayya
Rabu, 2 April 2025 | 17:00 WIB
Yuen Long, NU Online
Mayoritas warga Indonesia di Hong Kong berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART). Namun, di sela-sela kesibukan sehari-hari, terutama saat hari libur, mereka tetap menyempatkan diri untuk beraktivitas dalam komunitas, menyalurkan bakat, serta mengikuti majelis ilmu. Salah satu buktinya adalah berdirinya Grup Rebana Al-Hayya yang bermarkas di Yuen Long.
Grup rebana ini berada di bawah naungan Majelis Taklim Yuen Long (MTYL), yang telah berdiri sejak 2004. Ketua majelis, Suharmi, menjelaskan bahwa grup rebana ini mulai dibentuk tiga tahun setelah pendirian majelis taklim.
“Awalnya hanya berupa grup sholawat tanpa rebana. Kemudian berkembang dengan menggunakan rebana biasa, dan sejak 2022 berubah menjadi rebana Al-Banjari hingga sekarang,” tutur Harmi saat berbincang dengan Dai Go Global LD-PBNU, pada Senin (1/4/2025).
Sejak dipimpin oleh Yuliati Ningrum, warga asal Malang, Grup Rebana Al-Hayya berkembang pesat dan menjadi salah satu grup rebana favorit di Hong Kong. Bahkan, grup ini kerap tampil dalam berbagai acara besar dan berhasil menghidupkan suasana dengan lantunan shalawatnya.
Baca Juga
Hong Kong Kota Majelis Taklim
Menurut Yuli, saat ini jadwal grupnya sudah penuh hingga Agustus mendatang. Ia juga mengungkapkan bahwa anggota grupnya telah cukup mahir dalam mengiringi berbagai lagu shalawat.
“Insyaallah semua lagu shalawat bisa kami bawakan. Namun, kami punya lagu favorit, yaitu Sholawat Jibril dan Lontong Tahu,” ujar Yuli di MTYL (1/4/2025).
Grup Rebana Al-Hayya beranggotakan 16 orang dengan rentang usia 35 hingga 45 tahun. Seluruh anggota berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Hong Kong. Grup ini juga telah memiliki perlengkapan rebana yang lengkap, termasuk bas dan darbuka, yang didatangkan langsung dari Indonesia. Adapun vokalis grup ini terdiri dari lima orang, yaitu Nur Fiyatin, Dewi Lestari, Diana, Kuntiyowati, dan Masruroh, dengan pelatih Bapak Eko Setianto dari PCINU Hong Kong.
Rekam jejak Grup Rebana Al-Hayya tidak diragukan lagi. Mereka kerap tampil dalam berbagai acara besar di Hong Kong, seperti peringatan hari besar Islam, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, tahun baru Islam, serta acara milad majelis atau hajatan lainnya. Yuli mengungkapkan bahwa grupnya juga sering diminta untuk mengiringi pembicara atau dai yang diundang untuk berceramah di Hong Kong.
Baca Juga
Lebaran ala Indonesia di Hong Kong
“Soal bisyarah, kami tidak pernah mematok nominal tertentu. Jika pihak pengundang memberikan bisyarah, kami terima dan masukkan ke dalam kas grup. Namun, jika tidak ada, itu juga tidak masalah,” ujar Yuli.
Saat ini, setidaknya terdapat tiga grup rebana Al-Banjari di Hong Kong, yaitu Al-Karimah, Riyadhul Jannah Causeway Bay, dan Al-Hayya Yuen Long. Menurut Yuli, keberadaan grup rebana ini sangat mendukung semangat bershalawat kepada Nabi Muhammad.
“Shalawat dengan iringan rebana lebih meresap ke hati dan mengajak orang untuk semakin mencintai Nabi,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menjaga Ketakwaan di Setiap Keadaan
2
Khutbah Jumat: Pasca-Puasa dan Zakat, Teruslah Menebar Manfaat
3
Khutbah Jumat: Jangan Sampai Ramadhan Kita Sia-Sia
4
Khutbah Jumat: Tetap Istiqamah Menghidupkan Ibadah Malam
5
Kendaraan Arus Balik Mulai Merayap, Catat Jadwal One Way, Contraflow, dan Ganjil-Genap
6
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Cilacap dan Sekitarnya, Getaran hingga ke Yogyakarta
Terkini
Lihat Semua