5 Relasi untuk Bangun Keluarga Sakinah menurut Nyai Badriyah Fayumi
Selasa, 8 Agustus 2023 | 08:30 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadist Kota Bekasi, Jawa Barat, Nyai Hj Badriyah Fayumi (Foto: dok istimewa)
Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits Kota Bekasi, Jawa Barat, Nyai Hj Badriyah Fayumi menuturkan untuk membangun keluarga sakinah dibutuhkan 5 relasi dalam berumah tangga.
"Keluarga unggul yang bisa membentuk khaira ummah (umat terbaik) adalah keluarga yang sakinah wa maslahah, yang menerapkan ma'ruf dalam 5 relasinya," tutur Nyai Badriyah kepada NU Online, Selasa (8/8/2023).
Adapun 5 relasi keluarga sakinah menurut Nyai Badriyah Fayumi yang perlu diterapkan dalam kehidupan berumah tangga dengan pasangan adalah
- Relasi marital (alaqah zawjiyah) yang sakinah, dipenuhi mawaddah wa rahmah, disangga oleh lima pilar penting, yaitu zawaj (berpasangan), mitsaqan ghalidzan (janji kokoh), muasyarah bil ma’ruf (memperlakukan pasangan dengan baik), musyawarah dan taradhin (saling meridhai)
- Relasi parental (alaqah abawiyyah wa umawiyyah) yang baik dan memberikan keteladanan dalam pengasuhan, pendidikan, adab, juga gizi dan kesehatan
- Relasi familial (alaqah ‘ailiyyah)
- Relasi sosial (alaqah ijtima’iyyah)
- Relasi ekologis/ekologikal (alaqah alamiyyah) yang membawa maslahah untuk sekitar.
Relasi ekologis, terang Nyai Badriyah adalah wadah kehidupan atau ekosistem secara luas. Karenanya dapat dikatakan bahwa sebuah rumah tangga akan dapat terjaga dan terjalin dengan baik, apabila ekologi dalam rumah tangga itu tercapai.
"Relasi ekologi akan tercapai jika kedua pasangan menerapkan prinsip mubadalah (kesalingan), yang juga berdedikasi untuk lingkungan sosial, lingkungan hidup, masyarakat, umat, bangsa, negara, dan dunia," terang dia.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga itu juga mengatakan, jika ingin membentuk umat yang berkualitas maka perlu disiapkan keluarga-keluarga terbaik dan unggul, karena umat adalah akumulasi keluarga, dan keluarga adalah miniatur umat.
"Dua relasi pertama adalah relasi internal. Tiga relasi setelahnya adalah relasi eksternal," sambung dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk membentuk umat yang unggul dan berkualitas setiap keluarga dituntut untuk mempraktikkan ma'ruf dalam relasi internal dan eksternalnya. Relasi yang ma'ruf adalah relasi yang qur’ani, secara definisi menurut para mufasir adalah apa saja yang baik dan benar secara syariat, dapat diterima akal sehat, sesuai kepatutan sosial, serta melegakan hati semua pihak.
“Bisa dipastikan, jika lima relasi yang ma’ruf ini berjalan dalam sebuah keluarga, dan semua anggota keluarga menjalankannya, maka keluarga sakinah wa maslahah adalah hasilnya. Sakinah, penuh rahmah dan mawaddah di dalam rumah. Maslahah, ke dalam dan keluar rumah," ujar ulama perempuan jebolan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir itu.
Di sisi lain, ia juga menyampaikan, sepatutnya keluarga tidak hanya membawa kemaslahatan bagi anggotanya, namun perlu juga membawa kemaslahatan bagi keluarga besar dan lingkungan sosial, serta membawa kemaslahatan bagi alam semesta dengan menjaga kelestariannya.
"Keluarga sakinah wa maslahah yang membentuk khaira ummah harus dibangun dari hulu," tandasnya.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara NU Online dan Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag RI.