Nasional

Nyai Badriyah Fayumi dan KH Moqsith Ghozali Raih Penghargaan IKALUIN Award 2022

Sabtu, 31 Desember 2022 | 08:45 WIB

Nyai Badriyah Fayumi dan KH Moqsith Ghozali Raih Penghargaan IKALUIN Award 2022

Nyai Badriyah Fayumi penerima penghargaan IKALUIN Award 2022 karena dinilai berjasa dalam perjuangan kesetaraan gender dan perlindungan anak. (Foto: Tangkapan layar YouTube Majelis Taklim)

Jakarta, NU Online

Ulama perempuan Nyai Badriyah Fayumi mendapatkan penghargaan Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Nyai Badriyah Fayumi dinilai berjasa dalam perjuangan kesetaraan gender dan perlindungan anak. Badriyah Fayumi merupakan pendiri dan pemimpin pesantren di Bekasi Jawa Barat dan merupakan inisiator Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).


Penghargaan tersebut diberikan saat Penganugerahan IKALUIN Award: Refleksi Akhir Tahun 2022 di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (23/12/2022).


Dalam rilis yang diterima NU Online, Nyai Badriyah menerima penghargaan bersama beberapa tokoh lainnya. Di antaranya Prof Azyumardi Azra mendapat penghargaan Lifetime Achivement. Prof Azra dinilai sangat berjasa dalam mentransformasi IAIN menjadi UIN. Azyumardi Azra yang saat wafat menduduki jabatan Ketua Dewan Per situ juga dinilai berjasa dalam pengembangan pemikiran Islam yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. 


Sedangkan KH Muqsith Ghozali​ yang ulama dan pengasuh pesantren penerima Kategori Pemikiran Islam. Sebagai ulama muda NU, Moqsith Ghozali dinilai konsisten menggali isu-isu keagamaan yang berakar pada tradisi klasik pesantren dikaitkan dengan isu-isu kontemporer.


Ketua Umum IKALUIN Tb. Ace Hasan Syadzily mengatakan, IKALUIN Award 2022 diberikan kepada para alumni UIN Syarif Hidayatullah, termasuk alumni saat perguruan tersebut masih bernama IDIA dan IAIN, yang berkontribusi nyata di masyarakat dalam mengamalkan ilmunya yang diperoleh di kampus Ciputat.


"Pemberian penghargaan IKALUIN Award merupakan sebuah apresiasi dan dimaksudkan untuk mendorong para alumni untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan dan membawa nama baik almamater di masyarakat. Mereka yang terpilih mendapakan award dinilai oleh tim tim independen yang bekerja secara objektif," ujar Tb Ace Hasan Syadzily. 


"Kami berencana penganugerahan IKALUIN Award ini akan menjadi agenda tahunan bagi IKALUIN," tegas Tb Ace Hasan Syadzily.


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumus menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan IKALUIN Award. Menurut alumni UIN Syarif Hidayatullah memiliki jejaring yang kuat dan intelektualitas yang tidak perlu diragukan lagi.


"Kekuatan kultur intelektual yang ada di Ciputat ini menjadi barometer keilmuan, terutama dalam bidang-bidang keislaman. Banyak nama yang luar biasa, salah satunya Harun Nasution yang menjadi nama gedung ini,” ungkap Menag.


Menag mengibaratkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta layaknya mercusuar untuk kebesaran keilmuan, baik di bidang keislaman, bahkan keilmuan politik. Sebab, banyak tokoh politik yang juga lahir dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Acara penganugerahan IKALUIN Award juga diisi dengan pidato akhir tahun oleh Fachry Ali, alumnus IAIN Syarif Hidayatullah yang dikenal sebagai pengamat politik dan pidato kebudayaan oleh Saleh Abdullah.


Adapun daftar lengkap para alumni dan tokoh peenerima IKALUIN Award 2022 adalah

  1. Dr Hj Badriyah Fayumi, LC,MA (Ulama Perempuan). Kategori Pegiat Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak. Terbukti di lapangan dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan perlindungan anak. Ia juga salah satu inisiator Kongres Ulama Perempuan Indonesia dan pengasuh pesantren 
  2. Dr H Wahidudin Adam, SH.,MH (Hakim Konstitusi) Kategori Hukum dan HAM. Wahidudin dikenal banyak berkiprah dalam perjuangan hukum dan HAM. Catatan penting dari Wahidin Adam adalah berani dissenting opinion tentang UU Pemberantasan Korupsi
  3. Ahmad Fauzi Syarif Ray/Ray Rangkuti (Aktivis/Pengamat Politik). Kategori Pegiat Politik dan Pemerintahan. Ray Rangkuti dinilai sebagai aktivis yang konsisten sejak mahasiswa dalam gerakan civil society dalam ikut mengawal dan menjaga tata pemerintahan yang baik dan demokrasi yang sehat
  4. Dr KH Muqsith Ghozali​​​​​​​ (Ulama/Pengasuh Pesantren) perai kategori Pemikiran Islam    Sebagai ulama muda NU, Moqsith Ghozali dinilai konsisten menggali isu-isu keagamaan yang berakar pada tradisi klasik pesantren dikaitkan dengan isu-isu kontemporer.
  5. Saleh Abdullah​​​​​​​, Kategori Pegiat Pemberdayaan Masyarakat dikenal konsisten dalam rentang waktu panjang dalam pengorganisasian, mendampingi masyarakat di berbagai aktivitas NGO
  6. ​​​​​​​KH Mudrik Qori, MA seorang Pengasuh Pesantren di Sumatera Selatan, peraih kategori Pegiat Pendidikan. Ia mendirikan, mengasuh, dan membina 7.000 santri dan kiai. Selain itu ia juga banyak mendirikan pesantren di Sumatera
  7. Dr KH Didin Sirajudin,​​​​​​​ pendiri Pesantren Kaligrafi dan Lembaga Kaligrafi Lemka) peraih kategori Seni Budaya. Ia dikenal sebagai 'Bapak Kaligrafi Indonesia' yang meneliti dan mengembangkan kaligrafi di Indonesia dari kampus hingga mendirikan Pesantren Kaligrafi di Sukabumi, Jawa Barat
  8. Prof Dr Azyumardi Azra peraih Lifetime Achievment Award 2022. Prof Azra dikenal sebagai ahli sejarah pemikian Islam yang banyak melakukan terobosan. Ia juga Rektor IAIN Jakarta dua periode yang banyak melakukan transformasi hingga berdiri UIN Syarif Hidayatullah yang terkemuka.


Editor: Kendi Setiawan