Alasan Kesehatan, 51 Jamaah Haji Akan Dipulangkan Lebih Awal
Sabtu, 16 Juli 2022 | 19:00 WIB
Makkah, NU Online
Sebanyak 51 jamaah haji akan dipulangkan lebih awal karena kondisi kesehatannya yang kurang baik. Harapannya setelah tiba di Indonesia, mereka akan mendapatkan perawatan yang lebih baik. Hal ini didasarkan atas evaluasi dari tim kesehatan atas orang-orang yang sebaiknya dipulangkan lebih awal.
“Saat ini ritual haji sudah selesai dan atas pertimbangan medis agar jamaah bisa dirawat lebih lanjut di tanah air dan lebih baik,” ujar dr Budi Sylvana, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Jum’at (15/7/2022).
Budi menjelaskan, terdapat dua istilah untuk jamaah yang dipulangkan lebih awal karena satu hal yakni pertama evakuasi dan kedua tanazul. Dijelaskannya, dalam evakuasi, jamaah tetap pulang dalam kloternya. Misalnya JKG 02, jamaah tersebut tetap dalam rombongan kloter JKG 02. Sementara untuk tanazul, jamaah seharusnya pulang di kloter akhir, namun ia pulang dibarengkan dengan kloter awal. Faktornya adalah pertimbangan medis supaya bisa secepatnya mendapat perawatan yang baik di tanah air.
“Kalau evakuasi jamaah dipulangkan berangkat dari KKHI Mekkah ke bandara Jeddah dengan menggunakan ambulans namun mereka dikembalikan ke kloter awal. Jadi sama kloter pulang dan pergi. Yang kedua tanazul, jadi jamaah dari KKHI dibawa ke Jeddah tapi menggunakan kloter yang lain,” terang Budi.
Sebelum dipulangkan, jamaah yang sakit diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kelayakan dan keamanannya selama dalam penerbangan.
“Jadi tim dokter memastikan dulu jamaah sakit ini layak untuk terbang. Tapi tentunya, ini tergantung dari ketersediaan seat (tempat duduk) ya. Kami terus koordinasi dengan Kementerian Agama terkait ketersediaan seat. Mudah mudahan ada kemudahan bagi jamaah ini,” jelasnya.
Budi menjelaskan, pasien yang dipulangkan lebih cepat paling banyak menderita kardiovaskuler seperti jantung. Kedua adalah masalah psikiatri atau gangguan mental. Namun ia memastikan bahwa sebelum terbang, mereka dalam kondisi yang layak terbang.
“Psikiatri, pasien dalam kondisi tenang. Begitu juga jantung dalam kondisi atau pengobatan yang baik, sehingga jamaah betul aman,” jelasnya.
Adapun prosedur evakuasi atau tanazul adalah, semua jamaah sakit akan diantar dokter spesialis yang dibutuhkan. Misalnya yang mengalami sakit jantung akan didampingi dokter spesialis jantung dengan menggunakan ambulans dari Mekkah menuju bandara di Jeddah.
“Jadi setelah diakses dan jamaah sakit dinyatakan layak terbang baru kita serah terimakan kepada tenaga kesehatan kloter yang segera kembali ke tanah air,” terangnya.
Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Muhammad Faizin