Nasional

As'ad Said Ali: Gus Dur Jadi Presiden Karena Khittah NU

Kamis, 1 Februari 2018 | 15:16 WIB

As'ad Said Ali: Gus Dur Jadi Presiden Karena Khittah NU

Gus Dur, KH Ahmad Shiddiq, KH As'ad Syamsul Arifin ketika bertemu Soeharto

Jember, NU Online
Pemikiran KH Ahmad Shiddiq sosal wawasan kebangsaan dibedah di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqi Putera, Talangsari, Jember, Jawa Timur, Rabu (31/1). Acara yang betanjuk "Halaqah Aktualisasi Pemikiran KH Ahmad Shiddiq tentang Wawasan Kebangsaan" tersebut, antara lain menghadirkan narasumber H. As'ad Said Ali.


Waketum PBNU 2010-2015 itu menyatakan betapa luasnya wawasan KH Ahmad Shiddiq terkait dengan masalah kebangsaan. Pemikirannya meliputi aqidah, syari'ah, tasawuf, Khittah NU 1926, hubungan agama dan Pancasila, sarat dengan nilai-nilai kebangsaan. 

"Karena itu, sangat penting bagi kiai dan kader NU untuk membaca dan memahami pemikiran Kiai Ahmad Shiddiq," jelasnya.

Menurutnya, KH Ahamd Shiddiq banyak berperan dalam "menetralisir" berbagai persoalan kebangsaan yang menyeret dua kekuatan dalam posisi berhadap-hadapan secara radikal. 

Dengan konsep tawassuthnya, KH Ahmad Shiddiq mampu menjadi penengah dalam perseteruan dua kelompok yang berbeda. 

"Ketika kelompok kiri dan kanan bertikai, maka negara pasti butuh tawassuth," lanjutnya.

Yang cukup fenomenal, kata As'ad, adalah pemikiran KH Ahmad Shiddiq terkait Khittah NU 1926. 

Dikatakannya, Khittah NU 1926 telah mampu mereposisi NU dalam bingkai yang benar. Semula, NU bagaikan kue yang selalu menjadi rebutan kekuatan partai politik, hingga membuat NU tak fokus pada tugas tanggungjawab sosialnya. Tapi berkat kembali ke khittah NU 1926, posisi NU kembali diperhitungkan. 

"Salah satu buah Khittah NU, Gus Dur bisa jadi Presiden RI," ungkapnya. (Aryudi A Razaq/Abdullah Alawi)


Terkait