Nasional

Berbagi Kebahagiaan, Cara Islam Hormati Hak dan Cegah Kerugian Orang Lain

Rabu, 19 November 2025 | 15:00 WIB

Berbagi Kebahagiaan, Cara Islam Hormati Hak dan Cegah Kerugian Orang Lain

Ilustrasi kebahagiaan. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Membahagiakan orang lain atau idkhalus surur merupakan perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad. Prinsip ini mengisyaratkan dengan tegas bahwa Islam melarang umatnya untuk melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain. 


Pada saat yang sama, idkhalus surur mengajarkan umat Islam untuk menghormati hak-hak manusia secara adil. Hal ini merujuk kepada ungkapan Nabi Muhammad yang disampaikan M Shofi Al Mubarok Baedlowie dalam artikelnya Fadhilah Membahagiakan Orang Lain.


"Sebisa mungkin kita berusaha menjadi orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain, membahagiakan orang lain, melegakan hati orang lain," ujar Shofi sebagaimana dikutip NU Online pada Rabu (19/11/2025).


Ia mengatakan, keutamaan prinsip dan amalan tersebut selevel di bawah perkara wajib. Hal ini merujuk kepada hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA.


"Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah swt setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan Muslim yang lain," tulisnya menerjemahkan.


Ia pun menegaskan bahwa menggembirakan sesama bisa ditempuh dengan berbagai cara selama tidak menabrak garis aturan syariat. Seorang ayah bisa membawakan buah tangan untuk anaknya sepulang kerja, tidak menonjolkan diri ketika berbicara, bertutur kata yang santun dan lain semacamnya.


Adalah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, salah satu dari sekian tokoh Indonesia yang konsisten mengamalkan prinsip tersebut. Dalam artikel humor berjudul Gus Dur Sok Akrab dengan Satpam UMY, Hamzah Sahal menceritakan pengalaman Hairus Salim yang mendapati Gus Dur berinteraksi dengan satpam kampus Muhammadiyah itu ketika hendak mengisi seminar.


Ia menyampaikan, alih-alih langsung masuk ke ruang seminar, Gus Dur memilih menanyakan kabar diri dan keluarga satpam tersebut meski baru pertama kali ketemu.


"Ya kan tidak masalah sok akrab begitu sama dia. Itu namanya idkholus surur, membahagiakan orang. Kan dapat pahala toh?" Kata Hamzah menuliskan celetukan Gus Dur.


Tokoh lain yang disebut memegang prinsip ini yakni KH Muhammad Arwani Amin, Kudus. Dalam kesaksian KH Sya'roni Ahmadi, Pendiri Pondok Pesantren Yanbu'ul Quran itu selalu berupaya menggembirakan orang-orang yang ditemuinya.


"Sebaliknya, beliau paling tidak suka merepotkan orang lain,” demikian dikutip dari artikel berjudul Dua Teladan Akhlak Mbah Arwani.


Lebih lanjut, keutamaan orang yang menjaga spirit ini, menurut Habib Ali bin Hasan al-Attas dalam Al-Athiyyatul Haniyyah nya, akan dimintakan ampunan oleh malaikat hingga hari kiamat tiba. 


"Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta'ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain," tuturnya.


Shofi menyimpulkan, seseorang yang senantiasa mengupayakan prinsip tersebut akan mendapatkan ketentraman hidup dan dijauhkan dari hal-hal yang tak diinginkan.