Jakarta, NU Online
Dulu Ujian Nasional (UN) digunakan untuk menilai capaian kompetensi siswa secara nasional dan menjadi salah satu penentu kelulusan. Namun, pada tahun 2021, UN dihapus sesuai kebijakan Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Sebagai gantinya, dikembangkan Asesmen Nasional (AN) dan juga Tes Kompetensi Akademik (TKA) di beberapa jenjang.
"TKA adalah asesmen standar nasional yang dirancang untuk mengukur capaian akademik murid pada mata pelajaran tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. TKA bersifat tidak wajib, sehingga murid memiliki kebebasan untuk mengikutinya tanpa paksaan, dan ditujukan bagi mereka yang merasa siap serta membutuhkannya." Demikian dikutip NU Online dari web Kemendikdasmen, Ahad (2/11/2025).
Menurut web tersebut, TKA dimaksudkan untuk melengkapi sistem penilaian yang ada saat ini, nsmun tidak menggantikan penilaian oleh satuan pendidikan.
Selain itu, hasil TKA tidak menentukan kelulusan dari satuan pendidikan, kelulusan tetap ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing.
"TKA menjadi salah satu bahan pertimbangan seleksi ke jenjang pendidikan selanjutnya seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan seleksi lainnya, serta menyetarakan hasil belajar jalur pendidikan formal dan nonformal." Demikian bunyi keterangan dari web Kemendikdasmen.
Dilansir dari Surat Kemendikdasmen Nomor 3866/H.H4/SK.01.01/2025, jadwal pelaksanaan TKA SMA 2025 akan berlangsung selama 4 hari dengan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I dilaksanakan pada Senin-Selasa, 3-4 November 2025, dan gelombang II pada Rabu-Kamis, 5-6 November 2025.
Sementara bagi Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat memiliki tambahan gelombang yaitu gelombang khusus pada Sabtu-Minggu, 8-9 November 2025.
Untuk menghadapi TKA tersebut, Ustaz Alhafiz Kurniawan dalam artikelnya yang berjudul "Doa Sebelum Jawab Soal Ujian" membagikan tips sebelum melaksanakan ujian, di antaranya ialah disiapkan sejak lama bukan hanya semalam suntuk sebelum hari ujian tiba.
"Persiapan untuk menjawab soal ujian di akhir pembelajaran harus dilakukan sejak masuk sekolah beberapa tahun sebelumnya, bukan hanya semalam suntuk," tulisnya dikutip NU Online.
Meski demikian, ia juga menganjurkan berdoa meminta kemudahan kepada Allah Swt., sebelum menjawab soal ujian. Adapun redaksi doanya adalah sebagai berikut:
رَبِّ يَسِّرْ وَأَعِنْ وَلَا تُعَسِّرْ
Artinya: "Wahai Tuhanku, mudahkanlah. Bantulah [aku]. Jangan Kaupersulit," dikutip oleh Ustaz Alhafiz dari Imam Nawawi dalam kitab Raudhatut Thalibin.
Ustaz Alhafiz juga mengatakan bahwa pemahaman terhadap pelajaran yang diterima memiliki banyak faktor yang melatarbelakanginya.
"Sebut saja masalah gizi, mental, suasana rumah, suasana belajar di kelas, pembawaan guru, ketersediaan bacaan yang memadai, pendamping yang mumpuni saat belajar, dan juga kedekatan dengan Allah swt. Semua ini cukup menentukan," tutupnya.