Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan siaran pers di Jakarta. (Foto: tangkapan layar Youtube MoFa Indonesia)
Jakarta, NU Online
Eskalasi perang Israel melawan kelompok Hamas semakin memanas di Gaza, Palestina. Hal itu membuat Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan segera mengevakuasi tujuh dari 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di sana. Sementara tiga WNI lainnya itu merupakan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang ingin tetap tinggal di Gaza.
“Untuk yang relawan MER-C memang sejak awal pada saat kita sudah komunikasi, kontak, kami juga sudah koordinasi dengan kantor pusat MER-C di Jakarta, bahwa mereka memilih untuk tetap tinggal. Jadi dari 10, tujuh yang akan ikut evakuasi,” ujar Judha Nugraha, Direktorat Pelindungan WNI Kemenlu RI, dalam jumpa pers di Jakarta disiarkan melalui Kanal Youtube MoFa Indonesia, Rabu (1/11/2023).
“Dapat kami sampaikan, untuk tiga relawan MER-C saat ini tinggal di Rumah Sakit Indonesia, sedangkan keluarga, dua keluarga Indonesia lainnya tinggal di rumah mereka masing-masing ada di Gaza Utara dan juga ada di Gaza Selatan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menginformasikan bahwa kondisi WNI di Gaza dalam keadaan baik. Namun keadaan baik yang dimaksud Retno tak sama dengan keadaan di Indonesia, melainkan kondisi baik di tengah situasi yang sangat tidak baik.
“(Kondisi) baik di sini bukan berarti baik seperti kita yang duduk di ruangan ini, (tetapi) baik di tengah situasi yang sangat tidak baik. Nah, kita terus lakukan kontak dengan mereka dan kontaknya pun juga on and off, kadang nyambung kadang tidak nyambung karena memang situasi, sehingga komunikasi tidak selamanya lancar, tetapi kita terus berusaha melakukan komunikasi dengan beliau-beliau yang ada di Gaza,” terangya, yang disiarkan Kanal Youtube MoFa Indonesia.
.
Sejak Kamis dini hari, Retno mengaku, pihaknya terus melakukan kontak dengan banyak pihak. “Kemungkinan evakuasi akan dapat dilakukan hari ini,” ujarnya.
Untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi, Kemenlu RI sudah menggerakkan tim dari Kairo, Mesir, menuju Rafah, Gaza, yang merupakan satu-satunya pintu keluar yang tersedia. Retno terus berkomunikasi dengan tim yang berjalan dari Kairo ke Rafah.
“Jadi pada saat mereka mengalami atau harus berhenti mengalami pemeriksaan berkali-kali antrian yang sedemikian panjang, saya ikuti semuanya, dan saya juga ingin memberikan support semangat kepada teman-teman yang berjalan dari Kairo ke Rafah,” katanya.
Retno menyebut, setelah melalui pemeriksaan yang berlapis, tim dari Kairo sudah tiba di Rafah pada Kamis pukul 15.53 WIB. “Jadi Ibu Bapak bisa bayangkan bahwa tim sudah ada di pintu Rafah di bagian Mesir, sekarang kita tinggal melihat apa yang akan terjadi di bagian Gaza,” imbuh dia.
Retno juga menambahkan, bahwa pergerakan evakuasi kemungkinan besar tidak akan dapat dilakukan secara sekaligus, melainkan bertahap dan dengan mengutamakan keselamatan.
“Sekali lagi dengan mengutamakan keselamatan. Jadi betul-betul situasi sangat dinamis, tetapi yang kita perlu pastikan adalah kalau toh ada perjalanan, maka perjalanan itu sudah mendapatkan jaminan keamanan dari semua pihak, sehingga evakuasi dapat dilakukan dengan selamat,” teganya.
Perempuan bernama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi itu juga meminta doa agar evakuasi dapat segera dilakukan dengan selamat dan meminta tak bertanya kapan kira-kira evakuasi dapat dilakukan.
“Yang dapat saya pastikan adalah bahwa kita terus berusaha, teman-teman, kita terus berusaha,” katanya.