Nasional

Gubernur Papua Barat: NU Tebar Persatuan dan Kesatuan Antarsuku

Senin, 3 Februari 2020 | 15:30 WIB

Gubernur Papua Barat: NU Tebar Persatuan dan Kesatuan Antarsuku

NU hadir untuk perdamaian dunia. NU hadir untuk perdamaian Indonesia.

Sorong, NU Online
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengapresiasi eksistensi jamaah Nahdlatul Ulama di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Menurut dia, NU di Papua menebar persatuan dan kesatuan antarsuku agama dan kelompok. Selain itu, NU memberikan peranan positif di masyarakat terhadap pembangunan dan berlangsungnya toleransi umat beragama.
 
“Untuk itu mari saya ajak semuanya, bersama menjaga persatuan dan kesatuan antar suku, agama, ras, adat, budaya, etnis dan bahasa, sehingga kita ciptakan Indonesia, Papua Barat dan Kabupaten Sorong yang aman, tenteram dan damai,” katanya, Sabtu (1/2). 
 
Dalam pandangannya, bila umat rukun, maka Indonesia maju. Kalau umat rukun, tanah Papua ikut maju. 
 
“Umat rukun Papua Barat  maju,” tuturnya usai meresmikan Sekretariat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sorong di Kompleks Masjid Adzakirin, Kelurahan Malasom. 
 
Paling penting, menurut pandangan Gubernur Papua Barat yakni menginginkan NU agar konsisten menjaga nilai-nilai kebinekaan sehingga tidak ada lagi dinamika yang mengarah pada retaknya hubungan sesama anak bangsa di Papua Barat. 
 
Papua, lanjutnya, adalah daerah dengan  toleransi tertinggi se-Indonesia. Hal itu mengacu pada hasil survei yang dirilis Kementerian agama RI  tahun 2018. Angka toleransi yang tinggi juga menunjukan ada keselarasan antara realitas sosial dengan motto pemerintah Provinsi Papua Barat yakni membangun dengan hati, menyatukan dengan kasih.
 
“Tahun 2017 kita urutan pertama. Tahun 2018 urutan kedua, dan tahun 2019 kita kembali di urutan pertama. Kedua NTT, dan ketiga Bali. Ini bukan kata saya. Ini hasil survei lembaga independen,” ungkapnya. 
 
Oleh sebab itu dirinya mengajak agar situasi yang sudah mendukung untuk sama-sama dijaga. Dan hadirnya NU adalah antara lain menjawab kepastian keadaan yang kondusif tersebut.
 
“NU hadir untuk perdamaian dunia. NU hadir untuk perdamaian Indonesia. NU hadir untuk perdamaian Tanah Papua, NU hadir untuk perdamaian Papua Barat, dan NU hadir untuk perdamaian Kabupaten Sorong,” katanya di hadapan ribuan massa yang hadir. 
 
 
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Ibnu Nawawi