Gus Yusuf Kisahkan Cinta yang Menyelamatkan dan Mahal Harganya
Ahad, 23 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Tangkapan layar video ceramah Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori.
Jakarta, NU Online
Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori menjelaskan cinta mahal harganya, apalagi cinta kita terhadap Nabi, tidak bisa dibandingkan dengan dunia seisinya. Seperti Kisah Abu Lahab yang terhindar dari siksa kubur karena merayakan kelahiran Nabi.
"(Kisah) Abu Lahab telah ditulis di dalam Al-Qur'an, dengan sikap jahatnya kepada Nabi, dimulai dari memfitnah sampai merencanakan pembunuhan (kepada) Nabi," kata Gus Yusuf sapaan akrabnya dalam tayangan Lailatul Ijtima' Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Yusuf Chudlori di Youtube NU Online dalam rangka Hari Santri, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga
Gus Yusuf: Akhlak Itu di Atas Ilmu
"Dalam riwayat menjelaskan setelah Abu Lahab itu meninggal dan selang beberapa waktu kemudian keluarganya mendapat mimpi melihat Abu Lahab menangis di pojokan. Tubuhnya penuh luka dan nanah seperti orang yang babak belur," bebernya.
Gus Yusuf melanjutkan, akhirnya Abu Lahab ditanyai oleh keluarganya, "Wahai Abu Lahab kenapa kamu seperti ini, menangis dipojokan dengan tubuh babak belur penuh luka?"
Lalu Abu Lahab menjawab, "Inilah yang saya terima akibat tidak percaya dengan Nabi Muhammad dan Tuhannya. Tiada hari tanpa siksa. Tetapi, yang aku terima masih mendingan karena setiap hari Senin bebas dari siksaan kubur. Setiap hari Senin tiba-tiba keluar air bening di antara jari-jarinya."
"Bagaimana bisa kamu mendapat keringanan setiap hari Senin begitu? Abu Lahab menjawab saat masih hidup ia teringat ketika malam hari Senin diketuk pintuku oleh budakku yaitu Tsuwaibah yang mengatakan bahwa telah lahir anak dari Siti Aminah dan Sayyid Abdullah, yang memiliki batin bagus dan wajah yang bersinar-sinar yang diberi Nama Muhammad," lanjut Gus Yusuf.
Ketika Abu Lahab mendengar berita tersebut saking senangnya sampai-sampai ia membebaskan budaknya yang membawa berita itu. "Abu Lahab juga berkeliling Makkah memberi kabar bahwa telah lahir keponakannya yang bernama Nabi Muhammad saw, mungkin karena itu ia merasa mendapat keringanan siksa kubur," tuturnya.
Gus Yusuf menerangkan bahwa meskipun Abu Lahab tidak beriman kepada Allah dan sangat jahat, namun ia mau bersedekah dan berbahagia dengan kelahiran Nabi. Dengan yang dilakukannya itu Abu Lahab mendapat keringanan siksa kubur meski hanya di hari Senin saja.
"Apalagi kita yang sudah dibekali keimanan, semoga saja kita dibebaskan dari siksa kubur yang tidak hanya hari Senin tapi setiap hari," pungkas Gus Yusuf.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Kendi Setiawan