Nasional

Harlah Ke-102, PBNU Gelar Kongres Pendidikan NU untuk Pertama Kalinya

Rabu, 22 Januari 2025 | 11:30 WIB

Harlah Ke-102, PBNU Gelar Kongres Pendidikan NU untuk Pertama Kalinya

Logo Kongres Pendidikan NU 2025. (Ilustrasi: NU Online/Aceng)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara Jakarta, pada Rabu (22/1/2025) hari ini, hingga Kamis (23/1/2025) besok.


Kongres Pendidikan NU 2025 ini digelar untuk yang pertama kalinya sebagai rangkaian Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU.


Ketua Pelaksana Kongres Pendidikan NU 2025 H Imron Rosyadi Hamid mengatakan bahwa tema Kongres Pendidikan NU 2025 adalah Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 dan Kemaslahatan Umat Manusia.


Ia melaporkan, Kongres Pendidikan NU 2025 ini diikuti oleh 300 orang yang terdiri dari perwakilan sekolah-sekolah di bawah naungan NU, mulai dari jenjang pendidikan usia dini (Paud), madrasah, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan tinggi (LPT) NU.


"Kongres Pendidikan ini menjadi momentum strategis merefleksikan perjalanan pendidikan di bawah naungan NU," kata Imron dalam Pembukaan Kongres Pendidikan NU di Hotel Bidakara, Rabu hari ini.


Imron juga menerangkan rangkaian jalannya acara yang terbagi menjadi empat sesi. Pertama, pembahasan mengenai Pendidikan sebagai Basis Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.


Sesi kedua, pembahasan dalam Kongres Pendidikan NU 2025 akan membahas tema Transformasi Pendidikan Tinggi dalam Mengantisipasi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Kemanusiaan


"Sesi ketiga, akan membahas Pendidikan Pesantren Menjawab Tantangan dan Perkembangan Zaman, dengan keynote speaker Menteri Agama RI Prof Nasaruddin Umar," katanya.


Lalu sesi keempat, akan berlangsung Malam Anugerah Pendidikan NU. Pada sesi ini, akan diumumkan nominasi peraih penghargaan untuk kategori lembaga pendidikan terbaik dan kategori tokoh inspiratif dalam dunia pendidikan.


Sementara itu, Ketua Umum BNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan bahwa Kongres Pendidikan NU 2025 ini adalah upaya meningkatkan kapasitas khidmah pesantren dan jaringannya kepada masyarakat secara luas.


"Selama ini kita mengenal satu ungkapan yang menyatakan bahwa NU adalah pesantren besar sedangkan pesantren adalah NU kecil. Maka seharusnya memang kehadiran NU adalah juga mewujudkan kehadiran pesantren dalam skala yang lebih luas dengan kapasitas yang lebih besar," kata Gus Yahya.


Sebagai informasi, pembukaan Kongres Pendidikan NU 2025 juga dihadiri oleh, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno, dan Rektor Univertas Gadjah Mada Ova Emilia. Acara juga dimeriahkan oleh paduan suara Yayasan Pendidikan Almaarif (YPA) Singosari, Kabupaten Malang.