Dialog Interaktif: Al-Qur'an Bolehkan Perempuan Berkarier di Luar Rumah
Kamis, 6 Maret 2025 | 21:00 WIB
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengasuh Pesantren Asshiddiqiyah 10 Cianjur, Jawa Barat, Nyai Hj Atina Balqis Izza Iskandar (Ning Balqis) menyampaikan bahwa Al-Qur’an membolehkan perempuan untuk berkarier di luar rumah, tetapi dengan syarat-syarat tertentu.
“Kalau kita tarik di dalam Al-Qur’an ada sosok yang Allah gambarkan perempuan berkarier seperti dua putri Nabi Syuaib bahwa di dalam Al-Qur’an menjelaskan boleh kok perempuan berkarier di luar rumah namun dengan syarat-syarat apa yang dipenuhi,” ujar Ning Balqis dalam acara Dialog Interaktif Spesial Ramadhan #2 yang disiarkan langsung melalui Instagram NU Online, pada Rabu (5/3/2025).
Ning Balqis menjelaskan syarat-syarat yang dimaksud adalah perempuan telah mendapatkan izin dari orang tuanya atau suaminya jika sudah menikah dan mampu menjaga dirinya selama berada di luar rumah.
“Kemudian mampu menjaga dirinya saat berkarier di luar rumah,” katanya.
Ia menegaskan bahwa perempuan yang membantu mengurus rumah merupakan bentuk khidmah (pengabdian) untuk mendapatkan pahala dari Allah.
“Selama ini orang tahunya dalam Islam, istri tidak boleh bekerja di luar rumah, dalam Islam kewajiban istri hanya mengurus rumah. Urusan domestik keluarga ini bukan kewajiban istri tapi bentuk khidmah,” ujar Ning Balqis.
Penjelasan Surat An-Nisa
Ning Balqis menjelaskan bahwa Surat An-Nisa banyak menjelaskan mengenai peran perempuan.
“Surat An-Nisa ini banyak hukum-hukum yang berkaitan dengan perempuan, entah perannya sebagai anak, sebagai istri, ataupun sebagai seorang ibu maupun sebagai masyarakat sosial,” katanya.
“Walaupun selain Surat An-Nisa’ juga banyak surat yang lain di dalam Al-Qur’an yang menyebutkan hukum-hukum perempuan seperti di Surat Al-Ma'idah dan Surat An-Nur,” tambahnya
Ning Balqis menyampaikan bahwa Islam merupakan agama pertama yang menghargai perempuan dan memosisikan setara dengan laki-laki sebagaimana yang tercantum dalam Surat Ali ‘Imran ayat terakhir serta Surat An-Nisa’ ayat pertama.
“Mereka (perempuan) adalah manusia yang Allah berikan keistimewaan, kesempurnaan fisik, kemudian akal, kemudian menjalani tugas sebagai khalifah fil ardl,” katanya.
Ia menjelaskan, akhir Surat Ali 'Imran merupakan perintah untuk bertakwa kepada Allah dan dilanjut pada Surat An-Nisa ayat pertama yang juga memerintahkan manusia untuk kita bertakwa.
"Artinya di hadapan Allah, perempuan dan laki-laki ini sama, tidak membeda-bedakan,” lanjutnya.
Terpopuler
1
Kultum Ramadhan: 7 Amalan Spesial di Bulan Ramadhan untuk Pahala Berlipat
2
Kultum Ramadhan: 2 Motivasi untuk Memaksimalkan Ibadah di Bulan Suci
3
Menilik Perusahaan Induk Koperasi BMT NU Ngasem Bojonegoro, Punya Tujuan Berkontribusi kepada Nahdlatul Ulama
4
3 Alasan Nyai Sinta Pilih Gelar Sahur Keliling bersama Kaum Duafa
5
Kultum Ramadhan: Mari Perbaiki Diri di Bulan Suci
6
Khutbah Jumat: Mengajak Semua Anggota Tubuh Berpuasa
Terkini
Lihat Semua