Usep dua kali mendapat Hadiah Rancage. Pertama, hadiah sastra untuk karyanya Sanggeus Umur Tunggang Gunung tahun 2010 dan kedua hadiah jasa berkat pengabdian terhadap bahasa dan sastra Sunda tahun 2011.
Bandung, NU Online
Kabar duka bagi publik sastra Sunda. Sastrawan H Usep Romli HM tutup usia, Rabu (8/6). NU Online mendapat kabar terkait meninggalnya Usep dari aktivis NU Jawa Barat, Iip D. Yahya. Berbagai media online juga mengabarkan hal serupa.
Usep Romli HM merupakan salah seorang yang menerima penghargaan Hadiah Asrul Sani (HAS) dari PBNU yang diselenggarakan NU Online pada 2014. Ia menerima anugerah itu pada kategori Kesetiaan Berkarya.
Usep Romli HM lahir di Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, 16 April 1949. Ia menempuh pendidikan SD dan SMP di Limbangan, sambil nyantri di beberapa pesantren kecil dekat rumah (1955-1964). Ia melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) di Kota Garut (1964-1967), juga sambil nyantri antara lain di pesantren tradisional Galumpit.
Ia mengikuti “pengajian politik” di rumah sesepuh NU Garut, KH Anwar Musaddad, Jl.Ciledug, Garut, yang berlangsung setiap awal bulan. Forum ini dihadiri para politikus NU dan para ajengan pesantren terkenal dari Garut dan sekitarnya.
Pada masa mudanya ia aktif sebagai anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan GP Ansor. Tahun 1964, Usep mulai mengumumkan tulisan sastra (prosa dan puisi),serta jurnalistik yang dimuat dalam berbagai surat kabar.
Berdasarkan data NU Online sampai 2014, Usep menulis dalam bahasa Sunda dan Indonesia. Karya dalam bahasa Sunda yang sudah diterbitkan di antaranya Sabelas Taun (kumpulan sajak), Nyi Kalimar Bulan (ceritera anak-anak), Oray Bedul Macok Mang Konod (humor pedesaan), Bongbolongan Nasrudin (humor terjemah dari bahasa Arab), Dulag Nalaktak (humor pesantren), Bentang Pasantren (novel), Dalingding Angin Janari (novel), Dongeng-dongeng Araheng (dongeng anak-anak), Ceurik Santri (kumpulan cerpen) Jiad Ajengan (kumpulan cerpen) Sanggeus Umur Tunggang Gunung (kumpulan cerpen) Sapeuting di Cipawening (kumpulan cerpen) Nu Lunta Jauh (kumpulan sajak) Jurig Congkang Bisul na Bujur (kumpulan cerita misteri-humor) Lalakon Ngatrok : Saba Desa Saba Nagara (kumpulan pengalaman jurnalistik) Saur Bapa Gubernur (kumpulan carpon), Nganteurkeun (novel), Paguneman jeung Firaon (kumpulan carpon atau carita pondok), The Last Herro (novel).
Usep juga menulis dalam Bahasa Indonesia di antaranya Si Ujang Anak Peladang (ceritera anak-anak) Pahlawan-Pahlawan Hutan Jati (ceritera anak-anak), Sehari di Bukit Resi (ceritera anak-anak), Desa Tercinta (ceritera anak-anak), Berlibur di Kaki Gunung (ceritera anak-anak), Aki Dipa Pemburu Tua (ceritera anak-anak), Bambu Runcing Aur Kuning (ceritera anak-anak), Pahlawan Tak Dikenal (ceritera anak-anak), Percikan Hikmah (kumpulan anekdot sufi), Pertaruhan Domba dan Kelinci (ceritera anak-anak bergambar), Zionis Israel di Balik Serangan AS ke Irak (analisa).
Usep dua kali mendapat Hadiah Rancage. Yang pertama, hadiah sastra, untuk karyanya Sanggeus Umur Tunggang Gunung tahun 2010 dan yang kedua hadiah jasa berkat pengabdian terhadap bahasa dan sastra Sunda tahun 2011.
Di lingkungan NU, ia pernah menjadi penasihat Lajnah Ta’lif wan Nasyr PWNU Jabar (1996-2001). Ia pernah menjadi anggota pengurus DPW PKB Jabar (1998-1999).
Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan